Bos Coinbase Bicara Masa Depan Uang Kripto, Cerah atau Suram?

Jakarta, CNBC Indonesia - Platform perdagangan mata uang kripto atau cryptocurrency, Coinbase Global baru saja mengeluarkan laporan kuartalan pertamanya sebagai perusahaan publik. Dalam laporan ini terlihat adanya lonjakan bisnis dengan meningkatnya minat publik seputar investasi dalam uang kripto (cryptocurrency).
Meski saat ini banyak spekulasi seputar cryptocurrency dan banyaknya penawaran, namun kripto adalah aset yang mudah berubah. Bulan lalu saham Coinbase saja turun 38% dari puncak harganya di pertengahan April lalu bersamaan dengan turunnya harga bitcoin.
Dalam sebuah wawancara dengan CNBC Internasional, Chief Financial Officer Coinbase Alesia Haas berbicara mengenai hal-hal yang berkaitan dengan uang kripto.
Dia menyebutkan bahwa biasanya investor kripto paling banyak memiliki minat pada bitcoin. Meski demikian, aset kripto lainnya yang diperdagangkan di Coinbase juga mengalami peningkatan volume perdagangan.
"Biasanya, koin pertama yang diminati orang adalah bitcoin. Aset kripto lainnya di platform mengalami peningkatan volume dalam aset yang perdagangan di platform kami, jadi kami berpikir seiring waktu semakin banyak pengguna yang terlibat dengan semakin banyak aset kripto dan itulah yang kami senang lihat," kata dia, dikutip Jumat (14/5/2021).
Dari sisi regulasi, Haas menyebut bahwa perusahaannya dijalankan sesuai dengan regulasi yang ada, karena dengan adanya regulasi akan menumbuhkan kepercayaan pasar.
"Kami senang bermitra dengan regulator. Kami ingin ada level playing field yang setara dan kami merangkul regulasi. Kami pikir ini bermanfaat bagi bisnis kami dan bukan beban," terangnya.
Dia juga memberikan komentar mengenai adanya pembalikan arah harga bitcoin setelah efek Elon Musk dan volatilitas dalam aset kripto. Haas menyebut bahwa kripto akan tetap bertahan. Dia menilai kripto merupakan investasi jangka panjang.
"Ini investasi jangka panjang. Kami percaya bahwa kami baru saja mulai mendapatkan potensi kripto, tetapi ini bisa menjadi perjalanan yang bergelombang dan kami dapat melihat hari-hari yang naik turun seperti yang telah kami lihat di masa lalu," jelas dia.
Dari sisi lain, dia menilai Dogecoin itu adalah keputusan dari investor, mengingat Coinbase hanya merupakan platform perdagangan. Namun pihaknya akan berupaya untuk menyediakan seluruh aset yang ada dan memenuhi standar pencatatan di Coinbase.
"Bukan itu masalahnya hari ini. Kami lambat. Kami perlu menambahkan lebih banyak aset. Kami melakukan investasi besar untuk meningkatkan kecepatan penambahan aset kami, tetapi yang jelas, pasar sedang berbicara," terangnya.
"Sekarang kami melihat sebagian besar fintech dan pemain jasa keuangan besar mulai menerima kripto, ini menunjukkan bahwa masa kripto telah tiba dan menjadi mainstream dan akan bertahan dan terus berkembang," tandasnya.
[Gambas:Video CNBC]
4 Negara Ini Disebut Surga Uang Kripto & Bitcoin, RI Masuk?
(roy/roy)