Jaringan Pipa BBM Terbesar Shutdown, Hacker Rusia Pelakunya?

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebuah kelompok hacker dari Rusia diyakini bertanggung jawab atas serangan siber ransomware di Colonial Pipeline. Kelompok itu bernama DarkSide yang menargetkan negara-negara yang tidak berbahasa Rusia, ujar seorang mantan pejabat senior keamanan siber.

Serangan siber itu telah membuat Gedung Putih membentuk kelompok kerja antar lembaga selama akhir pekan untuk mempersiapkan berbagai skenario, termasuk apakah langkah-langkah tambahan perlu diambil untuk mengurangi potensi dampak pada pasokan bahan bakar, kata seorang pejabat Gedung Putih, seperti dikutip dari CNN International, Senin (10/5/2021).

Bloomberg dan The Washington Post juga melaporkan keterlibatan DarkSide yang diklaim dalam serangan siber.

Perusahaan Colonial Pipeline mengatakan pada hari Minggu bahwa mereka sedang bekerja untuk mengembangkan rencana memulai kembali sistem pipa, yang ditutup sementara untuk menahan ancaman.

Pilihan Redaksi Hati-hati! Ini Ciri-ciri Akun WhatsApp Disadap Waspadalah! Ini 3 Modus Rampok Mencuri WhatsApp AS Geger! Jaringan Pipa BBM Terbesar Shutdown Diserang Hacker

Jalur utama perusahaan tetap offline, tetapi beberapa jalur yang lebih kecil antara terminal dan titik pengiriman sekarang beroperasi, kata perusahaan dalam sebuah pernyataan.

"Hal itu akan membuat sistem penuh kami kembali online hanya jika kami yakin aman untuk melakukannya, dan sepenuhnya mematuhi persetujuan dari semua peraturan federal," ujarnya.

Department of Energy memimpin respons pemerintah federal, yang juga melibatkan FBI dan Departemen Keamanan Dalam Negeri.

Colonial Pipeline, yang mengangkut lebih dari 100 juta galon bensin dan bahan bakar lainnya setiap hari dari Houston ke New York Harbor, menurut situs webnya.

Pada hari Minggu, perusahaan juga mengatakan sedang dalam proses memulihkan sistem TI yang terkena dampak.

"Selama 48 jam terakhir, personel Colonial Pipeline telah mengambil tindakan pencegahan tambahan untuk membantu memantau lebih lanjut dan melindungi keselamatan dan keamanan pipeline," kata pernyataan terbaru.

(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pipa BBM AS Setop Gegara Dihack, FBI Ungkap Biang Keladinya