
Biden Tawarkan Hadiah Rp 142 M Buat Cari Hacker Jahat Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Pada Mei lalu hacker menyerang Colonial Pipeline, pipa bahan bakar terbesar Amerika Serikat (AS), dengan Ransomware. Kini Departemen Luar Negeri AS menawarkan hadiah hingga US$10 juta atau setara Rp 142 miliar kepada pihak yang bisa menemukan kelompok ini.
Ransomware DarkSide ini kabarnya dikembangkan oleh REvil. Ransomware mereka telah mematikan 45% pipa bahan bakar di Pantai Timur AS. Aksi ini menyebabkan lonjakan harga gas, pembelian panik, dan kekurangan bahan bakar lokal.
Selain hadiah US$10 juta, Departemen Luar Negeri juga menawarkan hadiah hingga US$5 juta untuk informasi yang mengarah pada penangkapan atau hukuman "pada setiap individu yang berkonspirasi untuk berpartisipasi atau mencoba berpartisipasi dalam insiden Ransomware milik DarkSide," tulis pengumuman tersebut seperti dikutip dari The Verge, Jumat (5/11/2021).
Tawaran itu adalah contoh terbaru dari AS yang menggunakan imbalan uang untuk mencoba dan memerangi kejahatan dunia maya yang serius. Hadiah ini ditawarkan di bawah program Rewards for Justice (RfJ), yang awalnya didirikan pada tahun 1984 untuk menargetkan terorisme internasional.
AS jelas berpikir bahwa penjahat dunia maya sekarang memerlukan tingkat perhatian yang sama dan, pada bulan Juli, Departemen Luar Negeri mulai menawarkan hadiah hingga US$ 10 juta melalui RfJ untuk informasi tentang individu yang berpartisipasi dalam "aktivitas dunia maya yang berbahaya terhadap infrastruktur penting AS."
Departemen Kehakiman AS sendiri telah memasukkan Ransomware ke proses khusus ini menggambarkan masalah tersebut telah menjadi prioritas negara.
REvil disebut merupakan geng kriminal yang dikaitkan dengan Rusia. Pemerintah AS bersama dengan pakar siber sektor swasta yang bekerja di AS telah berhasil meretas dan memaksa offline kelompok ini.
(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kota Diserang Ransomware, Data Sebanyak Ini Disandera