
Corona Menggila, India Dikhawatirkan Jadi 'Neraka' Covid-19

Jakarta, CNBC Indonesia - Gelombang penularan virus Covid-19 di India masih tetap tinggi dan belum terkendali. Bahkan para dokter memperingatkan dua minggu ke depan suasana negara tersebut akan lebih buruk lagi yang digambarkan sebagai neraka.
Ketakutan itu bisa jadi kenyataan bila kebijakan yang diambil pemerintah tidak memiliki dampak untuk menurunkan kasus positif Covid-19. Gambaran situasi India kini makin tak terkendali yakni penuhnya rumah sakit dan kewalahan merawat pasien.
Misalnya ruang gawat darurat (ICU) Rumah Sakit Healthcare Super Speciality yang sekarang diisi 7-8 pasien, padahal sebelumnya hanya tiga pasien. "Dia di sini sudah dua hari karena tidak ada tempat tidur dalam perawatan intensif," kata salah satu dokter di rumah sakit tersebut, Shaarang Sachdev, dikutip dari Sky News, Kamis (29/4/2021).
"Situasinya kritis sekarang. Pandemi ini adalah yang terburuk yang pernah kami lihat. Dua minggu ke depan akan menjadi negara bagi kami."
Para dokter dan tenaga medis di India disebut mengalami kelelahan secara mental dan fisik. Ini karena mereka kekurangan waktu istirahat karena pasien Covid-19 terus berdatangan untuk dirawat. Bukan hanya kelelahan, sejumlah dokter dan perawat bahkan banyak yang marah.
Selain itu juga kelangkaan oksigen dan obat remdesivir melanda India walaupun ada, harga jualnya pun mahal di pasar gelap. Harga oksigen saat ini 50 Rupee per kilogram dari yang sebelumnya sekitar 20-22 Rupee per kilogram.
"Saya membeli oksigen dengan seharga emas sekarang. Obat remdesiver, yang bisanya berharga 2.000 hingga 4.000 rupee, kini orang membeli seharga 40.000 rupee..ini seharusnya tidak terjadi," Managing Director RS Healthcare Super Speciality, Dr Aashih Chaudry.
Rumah sakit itu juga menerima 50 telepon setiap harinya bertanya soal obat-obatan, tempat tidur, tabung silinder, menurut salah satu dokter, Piush Girdar. Dia juga menyebutkan baru kali ini melihat kematian dengan jumlah banyak di ICU.
"Kami tidak memiliki apa pun yang tersedia dan pasien sekarang. Saya belum pernah melihat begitu banyak kematian di ICU kami," kata dia.
Tinggi infeksi Covid-19 di India karena pemerintah melonggarkan protokol kesehatan yang memberikan izin untuk melakukan pertemuan besar. Selain itu terdapat acara keagamaan dan kampanye pemilihan umum daerah yang menciptakan kerumunan. Banyak penduduk yang menghadiri acara tersebut tidak menggunakan masker dan menjaga jarak.
(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article India Dikabarkan Blokir Ekspor Vaksin Covid-19, Ada Apa?