Kasus Covid India Semakin Parah, 40 Negara Turun Tangan

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
29 April 2021 19:02
FILE - In this April 19, 2021, file photo, health workers prepare to take out from an ambulance bodies of six people who died of COVID-19 for cremation, in New Delhi, India. India crossed a grim milestone Wednesday, April 28, 2021 of 200,000 people lost to the coronavirus as a devastating surge of new infections tears through dense cities and rural areas alike and overwhelms health care systems on the brink of collapse. (AP Photo/Manish Swarup)
Foto: Petugas kesehatan bersiap untuk mengeluarkan jenazah covid-19 dari ambulans untuk dikremasi, di New Delhi, India. (AP / Manish Swarup)

Jakarta, CNBC Indonesia - India akan menerima paket dukungan dari lebih dari 40 negara untuk membantu meringankan beban negara yang tengah dihantam gelombang kedua pandemi Covid-19. Paket itu sebagian besar berisi peralatan oksigen dan obat-obatan.

Dilansir dari Hindustan Times, lebih dari 40 negara, termasuk Amerika Serikat, Rusia, Prancis, dan Jerman, telah berkomitmen untuk menyediakan barang-barang yang sangat dibutuhkan. Perusahaan India dan asing juga ikut membantu pengadaan. Asosiasi komunitas India di banyak negara juga ikut campur untuk menyediakan bahan-bahan bantuan.

"Kami menghadapi gelombang kedua pandemi yang belum pernah terjadi sebelumnya. Saat ini, kami memiliki lebih dari tiga juta kasus aktif. Ini jelas memberi tekanan besar pada sistem perawatan kesehatan kami, pada kapasitas dan sumber daya yang kami miliki," kata Menteri luar negeri Harsh Shringla pada Kamis (29/42021).

Beberapa jam setelahnya, dikabarkan dua pesawat angkut militer Rusia terbang dengan membawa 20 alat produksi oksigen, ventilator dan 200.000 paket obat. Sementara tiga penerbangan khusus dari Amerika Serikat diharapkan membawa bahan baku untuk vaksin Covid-19, peralatan penghasil oksigen, serta konsentrator oksigen.

Shringla mengatakan India mengharapkan untuk menerima lebih dari 500 alat penghasil oksigen, lebih dari 4.000 konsentrator oksigen, lebih dari 10.000 tabung oksigen, dan 17 kapal tanker oksigen kriogenik.

Sementara Biofarmasi Gilead Sciences telah menawarkan 450.000 dosis obat antivirus Remdesivir sementara India mengharapkan sekitar 300.000 dosis Favipiravir dari Rusia dan Uni Emirat Arab dan pengiriman Tocilizumab dari Jerman dan Swiss.

Gilead dan Roche Pharmaceuticals membantu memperlancar pasokan bahan baku agar produksi obat dalam negeri dapat digenjot. Perusahaan India saat ini memproduksi 67.000 dosis Remdesivir sehari, sedangkan persyaratannya adalah 200.000 hingga 300.000 dosis sehari.

Shringla mengatakan perusahaan-perusahaan ini berharap dapat meningkatkan produksi hingga 400.000 dosis setelah bahan mentah dibawa masuk.

Menurut Shringla, banyak negara juga menanggapi situasi di India karena New Delhi memainkan peran proaktif dalam menyediakan produk farmasi penting dan bahkan vaksin pada fase awal pandemi. Ia juga menambahkan bahwa Presiden AS Joe Biden dan lainnya mengatakan akan membantu India karena telah memberikan bantuan selama setahun terakhir.


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Covid Menggila, India Jadi Negara Kasus Covid Terbanyak Kedua

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular