
Apple Rilis Aturan Privasi Baru, Manfaat ke Pengguna iPhone?

Jakarta, CNBC Indonesia - Dalam pembaruan iOS 14.5 Apple membawa kontrol privasi baru bagi penggunanya. Perusahaan menjelaskan lebih lanjut soal fitur tersebut dan bagaimana permintaan pengembang aplikasi berdampak pada pilihan pengguna.
Melalui kebijakan privasi baru ini, pengguna akan mendapat pemberitahuan berbentuk pop-up yang meminta izin untuk mengumpulkan data yang dapat digunakan untuk melacak pengguna di situs dan aplikasi pihak ketiga.
Pengguna akan memiliki keleluasaan untuk memberikan izinĀ atau menolak pengumpulan data oleh developer aplikasi pihak ketiga. Kebijakan ini merusak bisnis iklan bertarget seperti yang dimiliki Facebook.
Kepala Privacy Pengguna Apple, Eric Neuenschwander, kebijakan ini tergantung komunikasi developer aplikasi dengan pengguna dan cara mereka meyakinkan pengguna untuk memberikan izin pengumpulan data.
"Apa yang kami temukan pada seluruh izin lain yang datang pada iOS dalam beberapa tahun yakni (komunikasi) adalah kontribusi utama pengembang bisa memastikan pengguna mendapatkan pilihan tepat," kata dia, dikutip dari Reuters, Selasa (27/4/2021).
Sementara itu, perubahan Apple hanya berdampak saat pengembang aplikasi menjual data ke pihan ketiga untuk iklan bertarget. Selain juga membeli data dari pihak ketiga untuk digabungkan dengan iklan bertarget mereka sendiri.
Erik menyebutkan Apple sangat mendukung periklanan. Namun melacak pengguna harus berdasarkan izin terlebih dahulu. "Itu pendekatan yang kamu ambil, namun kami masih membuka fakta jika orang lain akan melakukan pendekatan lain," ungkap Erik.
Fitur App Tracking Transparency itu datang dalam pembaruan iOS 14.5 yang hadir hari ini. Melansir BBC, di sana aplikasi harus meminta izin pengguna untuk menggunakan Identified for Advertiser atau IDFA.
IDFA sendiri adalah pengenal perangkat unik yang ada pada iPhone dan iPad. Pengenal ini digunakan oleh perusahaan penjual iklan mobile termasuk Facebook salah satunya untuk iklan bertarget.
Selain itu IDFA dapat digunakan pada teknologi lain. Contohnya piksel serta cookies pelacak yang mengikuti user saat mereka sedang melakukan aktivitas secara online dan dipelajari lebih lanjut.
Namun fitur baru ini sempat membuat Facebook protes. Perusahaan milik Mark Zuckerberg itu menyebutkan fitur akan memotong pendapatan dari jaringan iklan serta akan berdampak pada bisnis kecil.
(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Terbongkar! Alasan Sebenarnya Facebook Jengkel ke Apple