
Mayday Mayday! Pasar Kripto Crash Usai Cetak Rekor Tertinggi

Meroketnya harga bitcoin sejak tahun lalu menjadi sensasi di pasar finansial. Banyak institusi yang memprediksi harganya akan terus menanjak.
Bloomberg dalam "Crypto Outlook" edisi April memberikan proyeksi harga paling tinggi dibandingkan yang lainnya hingga saat ini. Bloomberg memprediksi harga bitcoin akan mencapai US$ 400.000/BTC atau Rp 5,8 miliar per koin (kurs Rp 14.600/US$) di akhir tahun ini.
Target harga tersebut lebih tinggi dari Citibank sebesar US$ 318.000/BTC atau Rp 4,6 miliar per koin.
Melansir Nasdaq proyeksi dari Bloomberg tersebut berdasarkan perhitungan sejarah pergerakan bitcoin, yang dianalisis dengan beberapa faktor seperti likuiditas, volatilitas, serta jumlah bitcoin yang ditambang.
Analis dari Bloomberg juga mengatakan jumlah pelaku pasar yang ingin menjual bitcoin saat ini lebih rendah dari biasanya, banyak yang lebih memilih menyimpannya dalam waktu yang lama.
Maklum saja, penerimaan bitcoin kini semakin meluas. Semakin banyak investor institusional yang memasukkan bitcoin dalam porfolionya, kemudian investasi yang dilakukan perusahaan-perusahaan besar semacam Tesla hingga Visa, serta bank investasi raksasa yang memberikan layanan Wealth Management mata uang kripto. Hal tersebut tentunya membuat investor ritel semakin nyaman mempertahankan kepemilikan bitcoinnya.
Penguatan tajam bitcoin juga menggerogoti aset investasi lainnya, emas menjadi yang paling kentara.
JP Morgan di awal bulan ini melaporkan pada periode Oktober 2020 hingga Maret 2021, terjadi capital outflow dari ETF emas sebesar US$ 20 miliar, sebaliknya terjadi capital inflow sebesar US$ 7 miliar ke bitcoin.
Fenomena berpindahnya investasi dari aset-aset konvensional ke bitcoin sudah terjadi, dan ke depannya kemungkinan bisa lebih besar lagi, khususnya dari emas. Penyebabnya, millennial lebih memilih bitcoin ketimbang emas.
Hasil survei deVere Group, perusahaan financial advisory independen dan fintech, terhadap 700 lebih millennial di berbagai negara, sebanyak 67% menyatakan mereka memilih bitcoin sebagai aset aman (safe haven) ketimbang emas.
Millennial akan menjadi kunci penting bagi masa depan bitcoin, sebab berdasarkan hasil survei DeVere, akan ada transfer kekayaan antar generasi yang besar. Berdasarkan estimasi, transfer kekayaan tersebut mencapai US$ 60 triliun dari generasi baby boomers ke millennial.
Artinya ketika transfer kekayaan itu terjadi, dengan preferensi millennial saat ini, maka pangsa pasar aset-aset investasi konvensional seperti emas dan saham akan tergerus.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)[Gambas:Video CNBC]