BPOM Beberkan Kabar Terbaru Vaksin Made in RI

roy, CNBC Indonesia
09 April 2021 19:37
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Lukito dalam Konferensi Pers Emergency Use Authorization (EUA) Vaksin COVID-19. (Tangkapan Layar Youtube Badan POM RI)
Foto: Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Lukito dalam Konferensi Pers Emergency Use Authorization (EUA) Vaksin COVID-19. (Tangkapan Layar Youtube Badan POM RI)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Indonesia tidak akan tergantung pada vaksin Covid-19 impor. Pemerintah juga sedang mengusahakan vaksin Covid buatan domestik yang diberi nama vaksin Merah Putih. Seperti apa perkembangannya?

Kepala Badan Pengawas Obat-obatan dan Makanan (BPOM) Penny Lukito mengatakan sudah ada enam kandidat dari berbagai platform yang digunakan untuk vaksin merah putih. Dari keenam itu ada dua yang berproses. Yakni, buatan LBM Eijkman Institute dan Universitas Airlangga (Unair).

Vaksin Covid-19 yang dikembangkan Eijkman Institute menggunakan protein rekombinan inactivated virus. Saat ini mereka dengan memproduksi bibit vaksin (seed vaccine). Pengembangannya akan bekerja sama dengan PT Bio Farma.

"Dalam roadmap-nya uji klinis akan selesai pada Semester II-2022 dan emergency use authorization (izin penggunaan darurat) akan diberikan pada September 2022 dan produksi massal akan bisa dimulai pada Oktober 2022," ujar Penny Lukito dalam Rapat bersama Komisi IX DPR RI dengan Menteri Kesehatan, BPOM, dan Bio Farma, Kamis (8/4/2021).

Penny menambahkan vaksin merah putih dari Unair menggunakan platform inactivated virus dan akan bermitra dengan PT Biotis Prima Agrisindo. Pada 9 April akan dimulai uji praklinis pada hewan.

"Uji klinisnya diharapkan selesai pada September-Oktober 2021. Emergency use authorization pada Oktober 2021 dan akan mulai produksi massal," jelas Penny.


(roy/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi: Indonesia Segera Punya Vaksin Covid-19 Sendiri

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular