Takjub deh! 14 Fenomena Alam di April, Hujan Meteor-Supermoon

Monica Wareza, CNBC Indonesia
02 April 2021 08:27
Supermoon. (AP/Jack Dempsey)
Foto: Supermoon. (AP/Jack Dempsey)

8. Tanggal 19 April - Konjungsi Bulan-Pollux

Pada tanggal yang sama berlangsung puncak konjungsi Bulan-Pollux tepatnya pada pukul 01.18 WIB/02.18 WITA/03/18 WIT.

Kendati begitu, fenomena alam ini bisa disaksikan sehari sebelumnya saat fajar bahari dari arah utara-barat laut hingga sebelum tengah malam dari arah barat-barat laut.

Sudut pisah bervariasi antara 4,72° hingga 3,68°. Magnitudo Antares sebesar +1,15, sedangkan fraksi iluminasi bulan bervariasi antara 41,7% hingga 43,2%.

9. Tanggal 20 April - Fase Bulan Perbani Awal

Fase perbani awal adalah salah satu fase Bulan ketika konfigurasi antara Matahari, Bumi, dan Bulan membentuk sudut siku-siku dan terjadi sebelum fase bulan Purnama.

Puncak fase bulan perbani awal pada pukul 13.58.51 WIB/14.58.51 WITA/15.58.51 WIT. Lapan mengatakan fenomena alam ini dapat disaksikan ketika terbit 30 menit setelah tengah hari dari arah timur-timur laut, berkulminasi di arah utara ketika senja bahari dan kemudian terbenam di arah barat-barat laut 30 menit setelah tengah malam.

10. Tanggal 21-30 April - Konjungsi Merkurius-Venus

Merkurius akan mengalami konjungsi dengan Venus selama 10 hari berturut-turut. Sudut pisah Merkurius-Venus awalnya sebesar 4,02° kemudian mengecil hingga mencapai 1,18° ketika puncak konjungsi pada 25 April dan keesokan harinya, sudut pisah Merkurius-Venus membesar hingga 4,09°.


11. Tanggal 22-23 April - Hujan Meteor Lyrid

Hujan meteor Lyrid adalah hujan meteor tahunan yang titik radiannya berada di konstelasi Hercules dekat Vega, bintang paling terang di konstelasi Lyra.

Diketahui, hujan meteor Lyrid berasal dari sisa debu komet C/1861 G1 Thatcher. Sebetulnya, hujan meteor ini akti sejak tanggal 16-25 April, tetapi puncaknya terjadi pada 22 April pukul 19.00 WIB/20.00 WITA/ 21.00 WIT.

Lapan mengungkapkan fenomena alam ini bisa diamati sejak terbit di arah barat laut sekitar pukul 22.15 waktu setempat sampai fajar bahari berakhir keesokan harinya.

12. Tanggal 27 April - Bulan Purnama Perige (Bulan Super/Supermoon)

Puncak purnama ini akan terjadi pada pukul 10.31.29 WIB/11.31.29 WITA/12.31.29 WIT dengan jarak geosentrik 357.616 km, berdiameter sudut 33,41 menit busur dan terletak di konstelasi Libra.

Sedangkan, perige (garis edar suatu benda langit yang terdekat dengan bumi) Bulan terjadi pukul 22.29.48 WIB/23.29.48 WITA/00.29.48 WIT dengan jarak geosentrik 357.378 km, berdiameter sudut 33,43 menit busur dan terletak di konstelasi Libra.

Adapun, penyebutan Bulan Super atau Supermoon lantaran jaraknya cukup berdekatan dengan titik perige.

13. Tanggal 27 April - Perihelion Merkurius

Masih di tanggal yang sama terjadi perihelion Merkurius. Perihelion secara umum adalah konfigurasi ketika planet berada di titik terdekat dari Matahari.

Kalian bisa mengamati perihelion Merkurius pukul 08.48 WIB/09.48 WITA/10.48 WIT dengan jarak 46 juta km dari Matahari. Perihelion Merkurius sebelumnya sudah terjadai pada 29 Januari dan seri berikutnya akan terjadi 24 Juli dan 20 Oktober 2021.

14. Tanggal 28-29 April - Konjungsi Bulan-Antares

Fenomena alam bulan April ini ditutup dengan konjungsi Bulan-Antares yang kedua. Hal ini dikarenakan periode sideris Bulan selama 27,32 hari.

Puncak konjungsi Bulan-Antares terjadi pada 29 April pukul 13.07 WIB/14.07 WITA/ 15.05 WIT, meskipun itu bisa disaksikan sehari sebelumnya pukul 20.00 waktu setempat dari arah timur-tenggara hingga keesokan paginya ketika fajar bahari dari arah barat-barat daya.

(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular