Ini Konsep Rupiah Digital versi BI, Sayonara Uang Tunai?

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia akan punya mata uang digital di masa depan. Walaupun punya istilah 'digital' tapi sebenarnya mata uang itu tetaplah rupiah.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Erwin Haryono menyebutkan yang membedakan hanyalah bentuknya. Salah satunya berbentuk tunai sementara lainnya tidak.

Pilihan Redaksi Ingat! BI Larang Bitcoin Jadi Alat Pembayaran Resmi di RI Jadwal Blokir Kartu ATM Lama BRI-BCA-Mandiri-BNI, Awas Lupa! BI Buka-bukaan Soal QRIS hingga Uang Digital Rupiah

Dia menjelaskan proses me-nontunai-kan uang sebelumnya terjadi di perbankan. Namun dengan uang digital proses itu akan dilakukan sejak awal dan lebih cepat.

"Memang tergantung desain yang akan kita buat. Masih terus pantau paling efisien dan dampak disrupsi pada keuangan paling minimal," kata Erwin dalam Podcast CNBC Indonesia - Cuap Cuap Cuan, dikutip Selasa (30/3/2021).

Kemungkinan pencetakan uang pun sudah tidak diperlukan lagi. Menurut Erwin, akan terjadi sampai semua orang nyaman dengan bentuk mata uang digital.

Namun dia juga mengingatkan konsep ini juga perlu kehati-hatian. Menurutnya Indonesia terdiri dari banyak kepulauan dan akses Internet serta teknologi juga internet yang belum semua masyarakat mendapatkan aksesnya.

"Tapi secara teoritis iya harus sampai ke level itu, tapi belum tahu kapan," ujarnya.

Erwin menambahkan keberadaan uang digital ini bisa sangat positif, dengan catatan masyarakat sudah siap dengan transformasi digital tersebut.

Resiko pun tetap ada untuk kehadiran Rupiah Digital ini. Salah satunya adalah kesalahan desain dan membuat orang malas menyimpan uang di bank lagi.

Resiko lain adalah adanya serangan siber. Saat semua sistem mengandalkan network, maka makin rentan juga adanya serangan.

Apalagi menurutnya sejak beberapa tahun lalu banyak orang mengatakan krisis finansial akan disebabkan oleh serangan siber. Erwin mengingatkan untuk dapat menghindari resiko pada mata uang digital.

"Sebuah desain yang disrupsi nya tidak terlalu besar dan sistem dimana lebuh aman dari cyber attack. Yang dimaksud cyber security bukan hanya prevention tapi juga resolution harus ada dalam desain," jelas Erwin.

Saksikan wawancara lengkap CNBC Indonesia dengan Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Erwin Haryono melalui link di bawah ini atau kunjungi Cuap-cuap Cuan di Spotify.

(roy/roy) Next Article Update Terbaru Rencana BI Terbitkan Uang Digital Rupiah