Bos BI Buka-Bukaan Alasan Ngotot Terbitkan Rupiah Digital

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
25 August 2022 11:45
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo dalam acara Konferensi Internasional Bulletin of Monetary Economics and Banking ke-16 (screenshot Youtube)
Foto: Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo dalam acara Konferensi Internasional Bulletin of Monetary Economics and Banking ke-16 (screenshot Youtube)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia dalam proses mengembangkan rupiah digital. Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo mengatakan pengembangan tersebut mata uang menjadi salah satu penopang negara dan berdasarkan kedaulatan.

Perry mengatakan rupiah digital jadi alat pembayaran yang sah. Saat ini, Bank Indonesia sedang dalam proses mengembangkan mata uang tersebut.

"Kedaulatan itu, mengeluarkan rupiah digital untuk setiap hari seperti yang kita ketahui tentang mata uang memang menjadi alat tukar. Perbedaan antara mata uang digital dan mata uang di dompet kita dengan uang kertas atau kartu hanya digital Rupiah hanya di digital," kata Perry dalam acara Konferensi Internasional Bulletin of Monetary Economics and Banking ke-16, dikutip dari Youtube Bank Indonesia, Kamis (25/8/2022).

Dia menjelaskan pihaknya sedang mengembangkan Khasanah Rupiah Digital yakni terkait bentuk rupiah dalam platform teknologi. Menurutnya, sama persis dengan yang dilakukan pada uang kertas.

Bank Indonesia juga berproses membangun desain fitur keamanan. Ini kan digunakan sebagai media pertukaran unit dan menyimpan semua nilai saat menggunakannya di mana pun, termasuk di metaverse.

"Baik digunakan dalam perbankan digital, e-commerce, atau bahkan di metaverse itu," ungkapnya.

Perry menjelaskan beberapa bank sentral lain memutuskan tidak hanya mendistribusikan mata uang digital mereka lewat perantara besar (wholesale), tetapi juga langsung ke masyarakat.

BI memutuskan untuk memilih tetap menyebarkan rupiah digital melalui wholesale. Distribusi juga jadi salah satu yang disinggung Perry. Dia mengatakan rupiah digital disebar melalui bank dengan memilih pemain besar agar menjadi sistemik.

"Untuk rupiah digital, kita distribusikannya ke wholesaler, bank dan sistem pembayaran digital".

Saat ini, prosesnya sedang memilih pihak yang akan mendistribusikan uang tersebut. Pihak yang dipilih akan menggunakan blockchain untuk menyebarkannya. "Platform ini akan menggunakan blockchain. Punya dua akun yakni digital dan standar," kata Perry.



[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bankir Boleh Lega, Ini Jaminan Bos BI soal Rupiah Digital

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular