
Bos Tencent Temui Pejabat Anti Monopoli China, Ada Apa?

Jakarta, CNBC Indonesia - Bos Tencent Holdings, Pony Ma dikabarkan telah bertemu dengan pejabat pengawas anti monopoli bulan ini untuk membahas kepatuhan konglemerasi ini pada aturan yang berlaku.
Laporan ini pertama kali dipublikasikan oleh Reuters dengan mengutip tiga orang sumber yang mengetahui langsung masalah tersebut, seperti dihimpun Rabu (24/3/2021).
Pertemuan ini disebut sebagai indikator paling konkret tindakan keras anti monopoli China yang belum pernah terjadi sebelumnya, yang dimulai tahun lalu dengan menyelidiki kerajaan bisnis Jack Ma.
Pemerintah China telah berjanji untuk memperkuat pengawasan para raksasa perusahaan teknologi Tiongkok dengan alasan adanya kekhawatiran mereka telah membangun kekuatan pasar yang melumpuhkan persaingan, menyalahgunakan data konsumen, dan melanggar hak-hak konsumen.
Tencent, yang aplikasi bertukar pesan dan pembayaran WeChat banyak digunakan warga China, disebut jadi yang berikutnya untuk menjawab pertanyaan regulasi anti monopoli, kata ketiga orang itu.
![]() |
Pony Ma, yang jarang memberikan wawancara media dan telah tidak terlihat publik selama lebih dari setahun, berada di Beijing bulan ini untuk pertemuan parlemen tahunan China dan mengunjungi kantor Administrasi Negara untuk Peraturan Pasar (SAMR) seminggu sebelumnya, menurut sumber tersebut.
Tencent yang berinisiatif bertemu dengan wakil kepala SAMR Gan Lin dan pejabat senior lainnya, kata ketiga orang itu. Hingga berita ini dipublikasikan, Tencent dan SAMR tidak menanggapi permintaan komentar Reuters.
Pada pertemuan tersebut, kedua pihak membahas bagaimana Tencent dapat lebih mematuhi aturan anti monopoli, kata dua orang.
Wu Zhenguo, kepala biro anti-monopoli SAMR, yang juga hadir dalam pertemuan tersebut, menyatakan keprihatinan tentang beberapa praktik bisnis Tencent, dan meminta kelompok tersebut untuk mematuhi aturan anti persaingan, kata salah satu dari mereka.
SAMR saat ini mengumpulkan informasi dan melihat praktik monopoli oleh WeChat, dan bagaimana super app tersebut kemungkinan telah menekan persaingan yang sehat dan menekan pesaing yang lebih kecil, kata sumber lainnya.
(roy/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bukan Jack Ma, Ini Orang Paling Kaya di China