Kabel Bawah Laut RI Lewat Singapura, Ini Kerugiannya!

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
23 March 2021 14:43
Ilustrasi kabel bawah laut (Ist/One India.com)
Foto: Ilustrasi kabel bawah laut (Ist/One India.com)

Jakarta, CNBC Indonesia - Jalur kabel fiber optik bawah laut Indonesia, yang jadi urat nadi internet, diketahui tak langsung ditarik ke Indonesia dari Amerika Serikat (AS). Kabel ini lewat Singapura dahulu baru kemudian ke Jakarta. Lantas apa kerugiannya bagi RI?

Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), Jamalul Izza, menyebutkan salah satu kerugiannya jika terjadi masalah di Singapura maka akan berpengaruh pada layanan di Indonesia.

"Contohnya kalau dari Singapura ke negara lain problem ya kita ikut problem," kata Jamalul kepada CNBC Indonesia, Selasa (23/3/2021).

Dia pun mendukung permintaan Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, yang ingin fiber optik langsung ke Indonesia tidak lagi melalui Singapura. Menurutnya, ini jadi impian lembaganya untuk menjadikan Indonesia sebagai salah satu hub internet dunia.

Menurutnya untuk jadi hub, tidak lagi bergantung dengan negara lain seperti Singapura. Menurutnya Indonesia mampu untuk menjadi hub dan lepas dari negara lain.

"Indonesia merupakan salah satu market yang cukup besar untuk pertumbuhan internet. Kita punya luas negara yang cukup luas, jumlah penduduk yang cukup tinggi. Kita juga mempunyai pengguna cukup tinggi di sosial media ataupun konten luar," jelasnya.

Dukungan yang sama juga diungkapkan Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi (APJATEL), Muhammad Arif. Dia mengatakan rencana itu akan membuat efisien karena menghilangkan satu jalur yang biasanya dilewati dulu dari Singapura.

Menurutnya dengan melewati Singapura, ada cost (biaya) tinggi yang harus dikeluarkan. Selain itu juga harus ada penyediaan perangkat di Singapura.

"Rugi enggak juga, selama harga jualnya masih make sense (masuk akal. Cuman mungkin mengurangi cost pasti, memperbaiki secara teknis pasti karena mengurangi satu hub," kata Arif.

Sementara itu, Jamalul menjelaskan awalnya Indonesia menarik kabel dari Singapura. Ini disebabkan saat awal membangun internet jalur paling pendek dan dekat adalah ke Singapura, termasuk harga juga.

Saat itu pengguna internet juga masih rendah, jadi belum menjadi masalah untuk menarik kabel dari negara tetangga. Namun akhirnya jumlah pengguna internet tanah air makin lama makin meningkat, diikuti pula dengan pertumbuhan konten dan traffic lokal.

Hal ini juga yang membuatnya yakin Indonesia bisa mandiri dan menjadi hub internet dunia. "Jangan mengkerdilkan negara kita yang harus terus bergantung negara tetangga seperti Singapura," ungkapnya.


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Luhut Mau Kabel Optik Bawah Laut Langsung ke RI, Manfaatnya?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular