RI Jadi Pakai Vaksin Moderna di Vaksinasi Mandiri?

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
15 March 2021 19:27
A Palestinian medic displays a vial of the Moderna COVID-19 vaccine, at the health ministry, in the West Bank city of Bethlehem, Wednesday, Feb. 3, 2021. The Palestinian Authority has administered its first known coronavirus vaccinations after receiving several thousands of doses of the Moderna vaccine from Israel. The Pfizer-BioNTech and AstraZeneca vaccines will be provided in the coming weeks through COVAX, a World Health Organization program designed to help poor countries acquire vaccines. (AP Photo/Nasser Nasser)
Foto: Vaksin Moderna COVID-19. (AP Photo/Nasser Nasser)

Jakarta, CNBC Indonesia - Salah satu vaksin yang digunakan pada Vaksinasi Mandiri adalah Vaksin Moderna. Namun hingga kini belum melakukan rolling submission pada Badan POM (BPOM).

Direktur Utama Biofarma, Honesti Basyir mengatakan hal ini disebabkan pihaknya dan Moderna masih dalam proses negosiasi.

"Memang belum melakukan rolling submission ke BPOM masih proses negosiasi terkait legal termsnya. Jadi belum ada kesepakatan," kata Honesti dalam Rapat Komisi IX DPR RI, Senin (15/3/2021).

Dia mengatakan karena belum ada kesepakatan jadi Moderna belum masuk memberikan dokumen persyaratan untuk mengurus emergency use authorization atau izin penggunaan darurat di Indonesia.

Sebagai informasi, vaksin mandiri atau disebut vaksin gotong royong adalah program vaksin secara mandiri dilakukan perusahaan swasta pada para karyawannya. Vaksin dilakukan gratis untuk para penerimanya dan biaya ditanggung oleh perusahaan.

Untuk program ini diputuskan menggunakan vaksin yang berbeda dari yang digunakan oleh pemerintah. Selain Moderna juga menggunakan Sinopharm.

Selain itu vaksin gotong royong dilarang menggunakan fasilitas kesehatan yang digunakan program vaksinasi pemerintah. Honesti mengatakan jika tidak memiliki akan ada layanan untuk melakukan vaksinasi massal.

"Kalau belum memiliki fasyankes, seperti layanan atau onsite melakukan vaksinasi massal," kata dia.

Sejauh ini ada 806 fasyankes dengan 65 diantaranya dimiliki Biofarma serta jaringannya dan 504 BUMN dan sisanya swatsa. Menurutnya jumlah ini bisa berubah tergantung kecepatan klarifikasi kesiapan sendiri.

Dia mengatakan jika setiap fasyankes mampu melakukan 75-100 vaksinasi perhari, artinya dapat melakukan 2-3 juta vaksinasi perbulan. "Ini akan coba melakukan percepatan dan membantu program pemerintah," ujar Honesti.


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Semua Gratis, Ini Toh Maksud Vaksin 'Mandiri' Gotong Royong!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular