'Bandar Gede' Mulai Rajin Borong Bitcoin Cs, Bakal Cuan Atau?

Roy Franedya, CNBC Indonesia
08 March 2021 15:05
FILE PHOTO: Bitcoin (virtual currency) coins placed on Dollar banknotes, next to computer keyboard, are seen in this illustration picture, November 6, 2017.  REUTERS/Dado Ruvic/Illustration/File Photo
Foto: REUTERS/Dado Ruvic

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan teknologi kian senang memborong cyrptocurrency seperti Bitcoin. Setelah Tesla, Square, dan MicroStrategy, kini perusahaan China Meitu juga ikutan borong Bitcoin dan sejenisnya.

Meitu adalah perusahaan pemilik aplikasi Meitu untuk mengedit foto. Pada hari Minggu (7/3/2021), mengumumkan telah memborong Ethereum senilai US$22,1 juta (Rp 316,03 miliar) dan Bitcoin US$17,9 juta (Rp 255,97 miliar) pada 5 Maret 2021.

Dalam keterangannya, Meitu mengatakan "teknologi blockchain berpotensi mendisrupsi industri keuangan dan teknologi yang ada, mirip dengan cara internet seluler mengganggu internet komputer PC dan banyak industri offline lainnya," tulis perusahaan seperti dikutip dari CNBC International, Senin (8/3/2021).

"Dewan direksi percaya cryptocurrency memiliki ruang yang cukup untuk apresiasi nilai dan dengan mengalokasikan sebagian dari dana ke cryptocurrency bisa menjadi diversifikasi penyimpanan uang tunai di manajemen milik perusahaan."

Langkah ini menunjukkan kepada investor bahwa Meitu "memiliki visi dan tekad untuk merangkul evolusi teknologi, dan karenanya mempersiapkan melompat ke dalam industri blockchain," kata Meitu.

Bitcoin dan cryptocurrency tiba-tiba menjadi perbincangan hangat setelah Tesla menginvestasikan US$1,5 miliar atau setara Rp 21 triliun pada Bitcoin. Dana ini setara dengan 7-8% kas dan setara kas perusahaan mobil listrik milik Elon Musk ini.

Alasannya mendivestasikan dan memaksimalkan return (tingkat pengembalian) dari uang tunai yang dimiliki perusahaan. Tesla bahkan membuka diri untuk menerima pembayaran pembelian mobil listrik dengan Bitcoin asal diizinkan regulator.

Setelahnya, perusahaan teknologi asal AS, MicroStrategy mengumumkan membeli 328 Bitcoin atau senilai US$15 juta. Dengan pembelian ini perusahaan kini mengumpulkan 90.859 Bitcoin dengan nilai setara Rp US$4,38 miliar atau setara Rp 62,7 triliun.

Selanjutnya ada Square, fintech pembayaran milik Jack Dorsey, pendiri sekaligus CEO Twitter, yang mengumumkan membeli Bitcoin senilai US$170 juta atau setara 2,38 triliun.

Pada Oktober 2020, perusahaan mengumumkan telah membeli 4.709 Bitcoin dan pada akhir 2020 nilai Bitcoin perusahaan setara dengan 5% dari total Aset Square.

Mengutip CoinDesk, hingga pukul 14.24 WIB, Bitcoin dihargai US$49,796 per koin. Harga Tertinggi sepanjang masa Bitcoin mencapai US$58.332 yang dicapai pada bulan lalu. Sejak awal tahun return Bitcoin mencapai 72,37%.


(roy/dru)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gegera Bos The Fed, Investor Bitcoin Cuan Rp 4,4 Juta Semalam

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular