Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan dua warga Indonesia yang terinfeksi varian baru virus corona B117 yang pertama kali ditemukan di Inggris sudah sembuh.
"Dua orang yang terpapar sudah negatif dan belum ada penelitian yang menunjukkan varian ini lebih mematikan," ujar Jokowi dalam konferensi pers di Istana, Jumat (5/3/2021).
Informasi saja varian baru corona B117 disebut lebih 70% lebih menular dari varian sebelumnya. Meski tak mematikan, varian B117 bila tak diantisipasi sesegera mungkin bisa menambah tekanan pada tenaga kesehatan dan rumah sakit karena lonjakan pasien Covid-19.
Sebelumnya Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Karawang mengungkapkan kronologi dua warga Karawang terpapar mutasi virus corona B117. Pekerja Migran Indonesia (PMI) itu kini sudah dinyatakan negatif Covid-19.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Karawang Fitra mengatakan, dua orang PMI itu pulang ke Indonesia menggunakan pesawat berbeda, namun sama-sama mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.
Kasus pertama, yakni M, warga Kecamatan Lemah Abang, mendarat di Bandara Soetta pada 28 Januari 2021. Kemudian kasus kedua A yang berasal dari Kecamatan Pedes mendarat pada 31 Januari 2021.
Fitra menyebut mereka langsung menjalani tes usap PCR begitu tiba di Bandara Seotta. Hasil tes keduanya positif dan langsung menjalani isolasi di Jakarta, dan kini sudah negatif.
Varian corona B117 Inggris telah menimbulkan sejumlah gejala baru kepada pasien-pasien yang terinfeksi. Dalam sebuah riset yang dilakukan di Inggris, seseorang yang terinfeksi Covid-19 akan mengalami gejala dalam waktu 2-14 hari.
Berikut gejala terbaru COVID-19 yang perlu diwaspadai dikutip dari Times of India:
1. Demam
Menurut data terbaru ONS, terdapat sekitar 19 persen pasien COVID-19 yang melaporkan mengalami demam karena varian asli virus Corona. Namun, terdapat 22 persen pasien yang dikaitkan dengan varian baru virus tersebut.
2. Batuk
Sebanyak 35 persen pasien mengalami gejala batuk setelah terinfeksi varian baru COVID-19. Di sisi lain, pasien yang mengalami gejala batuk akibat varian virus asli hanya sebanyak 28 persen saja.
3. Sesak Napas
Sesak napas merupakan gejala umum yang kerap dialami oleh pasien terinfeksi COVID-19. Gejala ini kerap dialami oleh orang-orang terinfeksi varian virus asli dan juga varian baru Corona.
4. Nyeri Otot
Sebanyak 21 persen pasien terinfeksi virus Corona mengalami nyeri otot. Pada varian baru COVID-19, diketahui terdapat sebanyak 24 pasien yang juga mengalami hal yang sama.
5. Kehilangan Indra Penciuman dan Perasa
Menurut data, terdapat sekitar 18-19 persen pasien yang terinfeksi strain asli Corona yang mengeluhkan kehilangan indera penciuman dan perasa, sedangkan pada varian baru Corona, sebanyak 15 persen pasien yang mengeluh mengalami hilangnya indra perasa.
6. Sakit Kepala
Sakit kepala juga merupakan gejala lain yang turut dialami oleh pasien-pasien yang terlibat dalam penelitian tersebut.
7. Sakit Tenggorokan
Pada pasien terinfeksi varian baru Corona, terdapat sebanyak 22 persen pasien yang mengalami gejala sakit tenggorokan. Sementara itu, pasien terinfeksi strain asli Corona yang mengalami sakit tenggorokan hanya sebanyak 19 persen.
8. Gejala gastrointesnial
Studi yang dilakukan oleh ONS tersebut juga menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan persentase gejala gastrointesnial yang dialami pasien terinfeksi kedua kelompok varian Corona tersebut.
Sementara itu, menurut United Kingdom NHS dan Express, selain ke-8 gejala di atas, terdapat beberapa gejala lainnya dari varian baru Corona ini, yakni diare, konjungtivitis (mata merah), ruam pada kulit, perubahan warna pada jari tangan serta kaki, kelelahan, pilek, dan muntah-muntah.