Clubhouse Kian Populer, Keamanan Data Pengguna Gimana?

Tech - Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
03 March 2021 15:20
Apple's App Store page for the social media app Clubhouse is displayed on a smartphone screen in Beijing, Tuesday, Feb. 9, 2021. Chinese authorities are blocking access to Clubhouse, a social media app that allowed users in China to discuss sensitive topics with people abroad including Taiwan and treatment of the country’s Muslim minority. (AP Photo/Mark Schiefelbein) Foto: AP/Mark Schiefelbein

Jakarta, CNBC Indonesia - Walaupun sudah diluncurkan sekitar satu tahun, namun nama Clubhouse memang baru populer belakangan ini. Semakin banyaknya pengguna, banyak pula yang mempertanyakan kesiapan keamanan dari platform itu.

Sebagai informasi Clubhouse menawarkan layanan percakapan berbasis audio, namun masih baru tersedia di iOS saja. Konsepnya cukup eksklusif, hanya mereka yang dapat undangan atau invite bisa masuk jadi pengguna Clubhouse.

Platform diklaim sudah digunakan lebih dari 10 juta pengguna. Peneliti keamanan Robert Potter mengatakan semakin bertumbuhnya media sosial baru harus makin berhati-hati dengan data kita.

"Hal-hal yang mungkin didapatkan hanya dengan 100 ribu orang dalam platformn, Anda meningkatkan angka itu sepuluh kali dan level keterpaparannya juga meningkat, ancaman meningkat jumlah orang yang menggali platform juga makin meningkat," kata dia, dikutip Wired, Rabu (3/2/2021).

Keamanan Clubhouse baru-baru ini dipertanyakan. Para peneliti dari Stanford Internet Observatory menemukan aplikasi mentransmisikan identitas pengguna dan nomor identitas chat room tanpa menggunakan enkripsi.

Mereka juga menyatakan sejumlah infrastruktur pada platform dijalankan perusahaan berasal dari Shanghai dan nampaknya data aplikasi melewati China beberapa kali.

Selain itu laporan Bloomberg menyebutkan website pihak ketiga mengorek dan mengumpulkan audio dari diskusi di dalam Clubhouse. Dikabarkan pula jika banyak aplikasi Android yang tidak terafiliasi mengorek percakapan di platform agar pengguna sistem operasi itu bisa mendengarkan diskusi secara langsung.

Namun menurut Robert Potter, masalah muncul karena Clubhouse tidak punya mekanisme anti-scraping untuk menghentikan aplikasi dan website tersebut.

Misalnya saja satu akun tidak ada batasan bisa mendengarkan berapa akun sekaligus. Dengan celah ini, orang dapat membuat antarmuka pemrograman aplikasi untuk tiap saluran publik yang dibuka pada waktu bersamaan.

Selain itu Clubhouse mendorong pengguna membagikan daftar kontaknya. Ini dilakukan agar platform bisa menghubungkan orang yang pengguna kenal dan juga bisa melakukan invite.

Sejumlah pengguna menunjukkan aplikasi membuat saran berdasarkan kontak satu pengguna yang juga ada di sebagian besar pengguna lainnya. Jadi misalnya dua orang memiliki kontak dokter atau toko obat bersama maka nama mereka akan muncul di daftar orang yang disarankan untuk diundang.

Clubhouse memang belum buka suara soal keamanan ini. Namun kepada Stanford Internet Observatory, pihak platform merinci akan ada perubahan untuk memperkuat keamanannya itu. Termasuk di dalamnya memotong ping pada server di China serta memperkuat enkripsi dalam platform.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Keren Mana? Clubhouse Vs Discord


(roy/roy)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading