Halo Clubhouse User, Baca Ini Dulu Agar Tak Ada Kesal di Hati

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
05 March 2021 12:50
The icon for the social media app Clubhouse is seen on a smartphone screen in Beijing, Tuesday, Feb. 9, 2021. Chinese authorities are blocking access to Clubhouse, a social media app that allowed users in China to discuss sensitive topics with people abroad including Taiwan and treatment of the country’s Muslim minority. (AP Photo/Mark Schiefelbein)
Foto: AP/Mark Schiefelbein

Jakarta, CNBC Indonesia - Clubhouse mendadak populer pada awal tahun ini. Di Indonesia, nama aplikasi berbasis audio tersebut menjadi perbincangan di dunia maya selama beberapa waktu terakhir.

Namun ternyata sejumlah kebijakan Clubhouse tidak sepenuhnya ramah akan privasi pengguna. Laporan laman Inc.com menyebutkan salah satunya adalah aplikasi merekam audio pengguna.

Kebijakan lainnya adalah pengguna tak semudah itu menutup akunnya. Pengguna diharuskan mengirimkan email ke akun pendukung. Lalu apa saja kebijakan-kebijakan lain yang tak ramah privasi? Berikut kebijakan dari Clubhouse, dikutip Jumat (5/3/2021).

Clubhouse Merekam Audio

Clubhouse berkonsep sebagai chat berbasis audio. Aplikasi ini agak berbeda dengan podcast yang masih bisa didengarkan nanti atau diulang nantinya hingga dapat direkam.

Namun Clubhouse dapat merekam percakapan. Dari kebijakan privasi menyebutkan tujuannya untuk menyelidiki jika ada masalah dalam platform. Clubhouse menjanjikan rekaman akan dihapus saat penyelidikan masalah telah selesai. Rekaman audio juga dihapus saat room ditutup.

Ini berarti jika pengguna ada yang melaporkan masalah semua yang terjadi di dalam room direkam dan disimpan. Namun Clubhouse tidak merinci siapa yang mendengarkan rekaman atau dalam kondisi apa.

Tidak Bisa Menghapus Informasi yang Dibagikan Orang Lain

Meskipun kamu tak memiliki akun, jika seseorang yang menyimpan kontakmu memiliki akun Clubhouse, kemungkinan Clubhouse memiliki nomor teleponmu. Ini karena aplikasi meminta pengguna mengunggah basis data kontak untuk mengirimkan undangan (invite).

Selain kontak, Clubhouse juga punya profil akun media sosial kamu. Clubhouse menyebutkan pengguna membuat akun, dan atau mengautentikasi dengan layanan pihak ketiga seperti Twitter maka mereka bisa bisa mendapatkan, mengumpulkan dan menyimpan data tersebut.

Belum ada mekanisme menghapus data mereka yang tak punya akun Clubhouse yang disediakan perusahaan.

Pengguna Tak Mudah Hapus Akun

Pengguna Clubhouse tidak bisa menghapus akun tanpa mengirimkan email ke akun pendukung. Di aplikasi tidak ada pilihan untuk menghapus akun.

Selain itu tidak ada instruksi apa yang harus dilakukan pengguna jika ingin menghapus akun. Pengguna harus mengirimkan email [email protected] untuk meminta akun dibatalkan dan menunggu seseorang untuk mengambil tindakan.

Bagi-bagi Informasi Tanpa Pemberitahuan

Clubhouse juga melakukan bagi-bagi informasi pengguna tanpa pemberitahuan sebelumnya. Ini berhubungan dengan pengiklan seperti di media sosial lainnya.

Hingga saat ini belum ada informasi cara Clubhouse menghasilkan uang. Namun melihat kebijakan privasi, platform kemungkinan akan melibatkan sistem iklan atau sponsor nantinya. Clubhouse juga menjelaskan bisa membagikan Data Personal dengan afiliasi di masa kini dan masa depan.

Melacak Pengguna

Kebijakan privasi menggunakan cookies, pixels dan teknologi pelacakan untuk memantau apa yang dilakukan dengan aplikasi dan seluruh Web. Selain itu juga menunjukkan adanya pelacakan aktivitas dan alat analitik untuk memahami yang dilakukan pengguna dengan Clubhouse.

Kembali lagi soal iklan, Clubhouse nampaknya memang sedang menyiapkan mesin penghasil uangnya. Nampaknya data aktivitas pengguna ini menuju ke arah sana.


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Clubhouse Kian Populer, Keamanan Data Pengguna Gimana?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular