Bukan Sulap, Vaksin Ini Ampuh Cegah Covid-19 Sekali Suntik

Lynda Sari Hasibuan, CNBC Indonesia
26 February 2021 14:10
This July 2020 photo provided by Johnson & Johnson shows a vial of the Janssen COVID-19 vaccine. On Thursday, Feb. 4, 2021, Johnson & Johnson has asked U.S. regulators to clear the world’s first single-dose COVID-19 vaccine, an easier-to-use option that could boost scarce supplies. (Johnson & Johnson via AP)
Foto: Vaksin COVID-19 (Johnson & Johnson via AP)

Jakarta, CNBC Indonesia - Salah satu perusahaan penyedia vaksin Covid-19, Johnson & Johnson menawarkan perlindungan kuat terhadap Covid-19 hanya dengan satu dosis. Analisis ini diungkap oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) dan menyebut dosis tunggal ini bisa menawarkan mempercepat proses vaksinasi.

Ilmuwan di FDA mengkonfirmasi bahwa secara keseluruhan vaksin tersebut sekitar 66% efektif untuk mencegah Covid-19 sedang hingga parah, dan sekitar 85% efektif melawan penyakit paling serius.

Dikutip dari AP News, J&J menguji opsi dosis tunggal pada 44.000 orang dewasa di AS, Amerika Latin, dan Afrika Selatan. Berbagai versi virus yang bermutasi beredar di berbagai negara, dan analisis FDA memperingatkan bahwa tidak jelas seberapa baik vaksin bekerja terhadap setiap varian.

Pihak J&J sebelumnya mengumumkan bahwa vaksin bekerja lebih baik di AS, 72 persen efektif melawan Covid-19 sedang hingga parah, dibandingkan dengan 66 persen di Amerika Latin dan 57 persen di Afrika Selatan.

This July 2020 photo provided by Johnson & Johnson shows a vial of the Janssen COVID-19 vaccine. On Thursday, Feb. 4, 2021, Johnson & Johnson has asked U.S. regulators to clear the world’s first single-dose COVID-19 vaccine, an easier-to-use option that could boost scarce supplies. (Johnson & Johnson via AP)Foto: Vaksin COVID-19 (Johnson & Johnson via AP)



Namun, di setiap negara uji coba, vaksin ini disebut sangat efektif melawan gejala yang paling serius, dan hasil studi awal menunjukkan tidak ada rawat inap atau kematian mulai 28 hari setelah vaksinasi.

Saat ini J&J menjadi satu-satunya vaksin yang memunculkan antibodi yang besar dengan dosis pertama. J&J memiliki studi besar lainnya yang sedang dilakukan untuk melihat apakah dosis kedua vaksinnya bekerja lebih baik.

Seperti vaksin Covid-19 lainnya, efek samping utama dari suntikan J&J adalah rasa sakit di tempat suntikan dan demam seperti flu, kelelahan dan sakit kepala. Tidak ada peserta studi yang mengalami reaksi alergi parah, yang disebut anafilaksis, yang merupakan risiko langka dari beberapa suntikan Covid-19 lainnya, meskipun reaksi yang dialami tidak terlalu serius.


(dru)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Good News! Vaksin Made in AS ini Masuki Uji Klinis Fase III

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular