Internasional

Vaksin Ini Manjur Cegah Penyebaran Corona dari Orang ke Orang

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
23 February 2021 07:44
FILE PHOTO: The Pfizer logo is seen at their world headquarters in New York April 28, 2014.  REUTERS/Andrew Kelly/File Photo                            GLOBAL BUSINESS WEEK AHEAD
Foto: REUTERS/Andrew Kelly

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebuah studi di Israel membuktikan jika imunisasi dengan vaksin Covid-19 buatan Pfizer Inc dan BioNTech SE dapat menghentikan penyebaran virus corona dari orang ke orang.

Sebagaimana ditulis Bloomberg pada Minggu (21/2/2021), salinan draf publikasi yang diposting di Twitter oleh sebuah perusahaan yang bekerja dengan Kementerian Kesehatan Israel dalam analisis observasi awal mengatakan vaksin Pfizer-BioNTech 89,4% efektif mencegah infeksi yang dikonfirmasi di laboratorium.

Secara terpisah, otoritas Israel pada Sabtu (20/2/2021) mengatakan vaksin Pfizer-BioNTech 99% efektif mencegah kematian akibat virus.

Sekitar 80% kasus SARS-CoV-2 di Israel selama periode waktu penelitian, yakni dari 17 Januari hingga 6 Februari, disebabkan oleh jenis yang lebih mudah menular. Hingga 6 Februari, sekitar 27% orang berusia 15 tahun ke atas di Israel telah divaksinasi penuh dengan Pfizer-BioNTech.

Menurut Helen Petousis-Harris, ahli vaksinasi di Universitas Auckland, berdasarkan penularan SARS-CoV-2, vaksin yang 89% efektif mencegah infeksi kemungkinan besar efektif untuk menghilangkan Covid-19 dalam populasi dimana cakupan vaksinasi tinggi tercapai.

Namun hasil awal yang diuji di laboratorium hanya menunjukkan pasien Covid-19 tanpa gejala. Sementara belum jelas bagaimana hasil dari pasien yang memiliki gejala ringan hingga berat saat terpapar virus SARS-CoV-2 tersebut.

Zoe McLaren, profesor di Universitas Maryland Baltimore County mengatakan studi ini juga tidak dirancang untuk secara akurat mengukur pengurangan penularan virus corona. Menurutnya, studi ini membandingkan jumlah kasus yang dilaporkan antara mereka yang telah divaksinasi penuh dan mereka yang belum divaksinasi.

"Tetapi orang yang divaksinasi cenderung tidak dites sehingga datanya akan kurang dari jumlah kasus, terutama kasus asimtomatik, dalam kelompok ini," katanya.

Menanggapi hal ini, pihak Pfizer dan BioNTech mengatakan sedang mengerjakan analisis data dunia nyata dari Israel, yang akan dibagikan segera setelah selesai. Juru bicara menolak mengomentari data yang tidak dipublikasikan.

Menurut data Worldometers, Israel tercatat memiliki 754.998 kasus positif, dengan 5.596 kematian, dan 709.621 berhasil sembuh per Selasa (23/2/2021).


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Hambatan Tak Terduga Vaksin Pfizer, Pengaruh Kemanjuran?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular