
Help Mr Biden! Kasus Kematian Covid AS Tembus 500 ribu Jiwa

Jakarta, CNBC Indonesia - Amerika Serikat (AS) telah mencatatkan total hampir lima ratus ribu jiwa melayang akibat serangan virus Covid-19 di negara itu. Angka ini menjadikan negeri Paman Sam sebagai negara dengan kasus kematian terbanyak karena pandemi Covid-19.
Angka ini membuat sebuah kekhawatiran dan kesedihan publik yang baru. Bahkan Presiden Joe Biden diharapkan menyampaikan pidato saat matahari terbenam untuk menghormati mereka yang kehilangan nyawa, diikuti oleh Ibu Negara Jill Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris, sebelum mengambil bagian dalam upacara keheningan dan penyalaan lilin di Gedung Putih.
Melansir Skynews, bulan lalu, Biden memperkirakan antara 600.000 dan 650.000 kematian akan tercatat di AS sebelum negara itu mulai "berbelok secara besar-besaran".
Ia juga menuduh pendahulunya, Donald Trump, sebagai pihak yang sangat bersalah atas apa yang ia sebut sebagai kasus-kasus kematian terburuk di dunia.
"Sementara para ilmuwan melakukan pekerjaan mereka dalam menemukan vaksin dalam waktu singkat, pendahulu saya - saya akan sangat blak-blakan tentang hal itu - tidak melakukan tugasnya dalam mempersiapkan diri untuk tantangan besar vaksinasi ratusan juta," katanya.
Sebelumnya pendahulu Biden Donald Trump berseru bahwa "kami telah sangat terkendali" dan "kami tidak memiliki kematian," yang sebenarnya mengungkapkan ketidaksiapannya terhadap bencana terburuk ini.
Sementara itu ahli penyakit menular Anthony Fauci menyatakan keprihatinannya akan angka kematian ini. Ia menggambarkan bahwa kematian ini sama jumlahnya dengan enam kali kapasitas stadion EPL dalam kondisi penuh.
"Ini mengerikan, benar-benar mengerikan," Fauci, spesialis penyakit menular utama pemerintah, mengatakan kepada Dana Bash dalam program di CNN International.
Ia menambahkan bahwa kapan pandemi ini akan berakhir masih sukar diprediksi. Namun satu hal yang pasti ia memperingatkan secara keras agar masyarakat AS menggunakan masker hingga 2022 untuk memutus mata rantai penyebaran virus ini.
"Ini hanyalah proyeksi yang merupakan perkiraan dan banyak hal dapat terjadi untuk memodifikasinya. Dan itulah alasan mengapa kami harus berhati-hati, karena Anda memiliki varian yang perlu Anda tangani. Ada banyak hal lain yang akan buat proyeksi yang kuberikan hari ini, Minggu ini, ternyata tidak jadi enam bulan dari sekarang, "kata Fauci.
Hal ini juga diamini oleh tiga organisasi medis AS, yang menyatakan bahwa masyarakat harusnya tetap waspada dan jangan lengah meskipun program vaksinasi telah dimulai.
"Dengan varian virus baru yang lebih menular yang beredar di seluruh AS, sekarang bukan saatnya untuk lengah dan mengurangi tindakan yang kami tahu akan bekerja untuk mencegah penyakit dan kematian lebih lanjut," ujar Asosiasi Medis, Asosiasi Rumah Sakit, dan Asosiasi Perawat AS dalam sebuah pernyataan bersama,
AS sendiri juga merupakan rumah bagi kasus Covid-19 terbanyak. Dikutip dari worldometers, negeri adidaya ini memiliki 28 juta kasus virus corona baru ini.
(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Presiden Brasil Tiba-tiba Minta Warga Setop Merengek, Kenapa?
