Ini Efek Samping Vaksin Sinovac di RI Versi Komnas KIPI

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
22 February 2021 19:11
Sejumlah tenaga medis mengikuti proses vaksinasi Covid-19 di Istora Senayan, Kamis, 4 Februari 2021. Ribuan tenaga kesehatan akan menerima vaksinasi covid-19 tahap pertama di Istora Senayan, Jakarta. Vaksinasi massal ini digelar mulai pukul 08.00-16.00 WIB. Vaksinasi dilakukan secara teratur dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Peserta terpilih yang telah mendapatkan email konfirmasi, nantinya akan diberitahukan tempat dan jam kehadiran. Vaksinasi massal ini diperuntukan bagi tenaga kesehatan yang belum mendapatkan vaksin. Dalam vaksinasi massal ini, Pemprov menargetkan untuk menyuntik 6.000 tenaga kesehatan. Vaksinasi ini untuk penyuntikan dosis pertama Sinovac. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: Sejumlah tenaga medis mengikuti proses vaksinasi massal Covid-19 di Istora Senayan, Kamis, 4 Februari 2021. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Vaksin Sinovac yang digunakan dalam program vaksinasi saat ini di Indonesia menimbulkan efek samping pada penerima. Mulai dari mual hingga lemas, namun masih dalam gejala ringan.

"Dari analis data-data masuk Gejala nya umumnya bersifat ringan seperti mual, kesulitan bernapas, kesemutan, lemas atau berdebar," kata Ketua Komnas Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi, Hindra Irawan dalam Konferensi Pers Online, Senin (22/2/2021).

Dia mengatakan dampak-dampak tersebut bisa hilang dalam waktu singkat. Baik tanpa dan menggunakan obat serta beberapa yang perlu melakukan observasi.

Selain itu ada juga efek setelah imunisasi dikaitkan stres karena akan divaksin. Ketakutan itu membuat efek setelah divaksinasi pun muncul dan presentasenya mencapai 64%.

"Kerentanan seseorang tegang, dengar cerita atau melihat di sana ada juga yang ketakutan dia juga berdebar sesak terjadi pada dewasa. Pada anak jerit-jerit saja abis itu happy. Kalau dewasa pulang ke rumah masih terjadi demikian," jelasnya.

Hindra juga menjelaskan jika vaksinasi bekerja optimal 28 hari dengan paling cepat adalah dua minggu setelah vaksinasi kedua diberikan. Namun ini tak menutup kemungkinan setelah dosis kedua tak terpapar virus.

Setelah vaksin kedua dan antibodi terbventuk, menurutnya akan tetap bisa sakit. Namun Hindra mengatakan jika penyakit yang diderita berjenis ringan.

Diapun mengingatkan untuk jangan lengah walaupun sudah divaksin. Protokol kesehatan dan mematuhi 3M serta 3T juga harus dilaksanakan.

Vaksinasi dilakukan untuk menambah perlindungan masyarakat untuk melindungi diri sendiri dan orang di sekitarnya, kata Hindra.

"Meskipun sudah divaksinasi jangan merasa sudah gagah perkasa tahan banting menghadapi virus. Tetap harus waspada," kata dia.


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Hore! 16 Juta Vaksin Sinovac Masuk Indonesia Hari Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular