
Meksiko Restui Penggunaan Vaksin "Made In China"

Jakarta, CNBC Indonesia - Regulator Meksiko memberikan persetujuan darurat Rabu untuk dua vaksin corona (Covid-19) buatan China, CanSino Biologics dan CoronaVac dari Sinovac.
Persetujuan itu diumumkan oleh wakil menteri kesehatan Hugo Lopez-Gatell saat Meksiko berjuang untuk menangani pandemi.
"Saya telah memberikan otorisasi untuk penggunaan darurat kedua vaksin tersebut," kata Lopez-Gatell, yang menjabat sebagai juru bicara koordinasi pandemi pemerintah, dalam konferensi pers seperti dilaporkan AFP, Kamis (11/2/2021).
Selain CanSino dan CoronaVac, Meksiko telah memberi lampu hijau ke tiga vaksin Covid-19 lainnya. Tiga vaksin tersebut adalah vaksin Pfizer buatan AS-Jerman, AstraZeneca buatan Inggris, dan Sputnik V buatan Rusia.
Pada akhir Desember 2020, Meksiko menjadi negara Amerika Latin pertama yang menyetujui vaksin virus corona, diikuti oleh Chili dan Kosta Rika.
Sejauh ini, hanya dosis Pfizer yang telah diberikan, dengan petugas kesehatan di seluruh Meksiko dan guru di bagian selatan negara itu telah menerima suntikan tersebut.
Sementara itu pengiriman pertama bahan baku vaksin AstraZeneca tiba di Meksiko pada Januari dan diharapkan siap untuk penggunaan lokal dan pengiriman ke seluruh Amerika Latin pada Maret mendatang..
Sebelumnya vaksin Sinovac juga telah digunakan di Indonesia. Dalam uji klinis yang diadakan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI, vaksin itu dianggap ampuh 65,3%.
Meksiko secara resmi telah mencatat dua juta kasus Covid-19, dengan 170 ribu kematian. Jumlah korban ini merupakan yang tertinggi ketiga di dunia
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kabar Baik, RI Akan Dapat Akses Utama Vaksin CoronaVac China
