Studi CDC AS: Masker Dobel Lebih Efektif Cegah Corona

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
11 February 2021 10:25
Brooklyn resident and waitress Casey Stewart peers out from a ski mask she adapted to protect herself from coronavirus after riding the subway to Times Square, Thursday, March 12, 2020, in New York to see for herself the virus outbreak's effect on the city. She is also wearing a protective mask beneath the ski mask. Stewart, who works at two restaurants, said she's definitely noticed a drop in the number of customers. She's also concerned because at least one of the places she works may have to close for at least a week or possibly longer. (AP Photo/Kathy Willens)
Foto: Masker (AP/Kathy Willens)

Jakarta, CNBC Indonesia - Studi terbaru Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centers for Disease Control and Prevention/CDC) Amerika Serikat menyebutkan mengenakan masker bedah dan masker kain di atasnya dapat membantu mengurangi risiko paparan Covid-19 secara signifikan.

Para peneliti CDC menemukan bahwa hanya memakai satu masker, baik masker bedah atau kain, menghalangi lebih dari 40% partikel dari simulasi pernapasan. Namun penggunaan dua masker bedah dan kain dapat memblokir sekitar 80% partikel.

Bahkan saat setiap orang menggunakan dua masker bedah dan kain lebih dari 95% partikel dapat diblokir.

Studi tersebut juga menemukan bahwa penggunaan yang lebih ketat dapat meningkatkan keefektifan masker. Salah satu cara untuk meningkatkan kesesuaian masker medis adalah dengan "diikat dan diselipkan".

"Dengan menyatukan sudut dan loop telinga di setiap sisi, menyatukan loop telinga di tempat mereka menempel ke masker, dan kemudian menyelipkan dan meratakan bahan masker ekstra yang dihasilkan untuk meminimalkan celah samping," kata CDC, dikutip dari CNBC International.

DC juga menemukan bahwa ketika kedua orang mengenakan masker yang diikat dan terselip, sekitar 96% partikel dapat diblokir. Ketika salah satu orang mengenakan masker yang diikat dan terselip dan yang lainnya tidak, lebih dari 60% partikel dapat diblokir.

Direktur CDC Dr. Rochelle Walensky mengatakan temuan studi tersebut menggarisbawahi pentingnya memakai masker dengan benar dan memastikannya pas dan pas di hidung dan mulut penggunanya.

CDC juga memperbarui panduannya di situs webnya dalam memberikan opsi baru tentang cara meningkatkan kesesuaian penggunaan masker.

Pilihan itu termasuk memakai masker dengan kawat hidung yang bisa dibentuk atau memakai masker kain di atas masker bedah sekali pakai. Walensky menambahkan bahwa ada perangkat baru yang disebut tukang masker yang dapat membantu menahan kain atau masker medis dan membuatnya lebih pas.

"Intinya begini: masker bekerja, dan bekerja paling baik jika ukurannya pas dan dipakai dengan benar," kata Walensky.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ngeri Mikroplastik Masker Bisa Rusak Paru-paru, Cek Kata Ahli

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular