
Tim WHO Sudah di China, Benarkah Asal Covid dari Lab Wuhan?

Jakarta, CNBC Indonesia - Para peneliti yang diterjunkan World Health Organization (WHO) untuk mencari asal usul virus corona Covid-19 segera menyelesaikan misinya di Wuhan, China. Apakah virus Covid-19 berasal dari laboratorium Wuhan?
Ketua tim peneliti WHO untuk investigasi asal usul Covid-19 Peter Ben Embarek memastikan bahwa teori Covid-19 dari kebocoran laboratorium virologi di Wuhan merupakan teori yang mustahil.
"Hipotesis insiden laboratorium sangat tidak mungkin," kata Embarek seperti dikutipA FP, Rabu (10/2/2021) seraya menambahkan "tidak ada dalam hipotesis yang akan kami sarankan untuk penelitian di masa mendatang".
Tudingan Covid-19 berasal dari laboratorium di Wuhan sering dilontarkan oleh pemerintahan Donald Trump. Pernyataan ini dilontarkan Trump pada akhir April tahun lalu.
Pada akhir masa pemerintahannya, Kementerian Luar Negeri bahwa sempat mengeluarkan laporan berjudul Fact Sheet: Activity at the Wuhan Institute of Virology, yang disebut bukti baru asal muasal virus Covid-19.
Amerika Serikat menuding jika Covid-19 Berasal dari laboratorium Wuhan. Menurut pemerintahan Trump, hal ini disebabkan fakta sejumlah peneliti di Wuhan Institute of Virology (WIV) sakit di tahun 2019 atau tak lama sebelum pandemi merebak di kota itu.
"Dengan gejala yang konsisten dengan Covid-19 dan penyakit umum musiman. Ini menimbulkan pertanyaan mengenai kredibilitas peneliti senior WIV, Shi Zhengli yang mengklaim 'zero infection' (tidak ada infeksi) diantara staf WIV dan siswa SARS-COV-2 atau SARS terkait virus," tulis Departemen Luar Negeri.
Lebih lanjut dalam laporan itu, pengembangan Covid-19 ternyata sudah dilakukan sejak lama yakni 2016. Penelitian melakukan eksperimen dengan virus corona kelelawar yang diidentifikasi Januari 2020, RaTG13.
WIV dikatakan sebagai titik fokus penelitian virus corona internasional setelah wabah SARS menyerbu tahun 2003 lalu. Di sana dilakukan penelitian hewan termasuk tikus, kelelawar, dan trenggiling.
Namun, pemerintah AS mengklaim jika WIV tidak transparan soal penelitian virus mirip Covid-19 ini. Termasuk sampel RatG13 diambil dari sebuah gua di Provinsi Yunnan tiga tahun sebelum penelitian dimulai.
Tudingan kerja sama dengan militer juga disebutkan jadi salah satu alasan. Menurut pemerintah AS, WIV berkedok sebagai lembaga sipil namun AS telah mengungkapkan jika laboratorium itu bekerja sama dengan militer China.
Mereka mengklaim WIV ikut dalam penelitian hewan atas nama militer sejak 2017. AS yang menggelontorkan dana untuk laboratorium menyatakan harus mengetahui aktivitas di luar sebagai lembaga sipil.
"AS dan donor lainnya yang berkolaborasi untuk penelitian sipil di WIV memiliki hak dan obligasi untuk mengetahui dana penelitian dialihkan untuk proyek militer China," tulis Kementerian Luar Negeri AS.
(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bos Lab Wuhan Beri Bukti Covid-19 Bukan dari Laboratoriumnya
