Usai Sinovac, Brasil Mau Borong 30 Juta Vaksin Rusia & India

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Brasil mengumumkan sedang menegosiasikan pembelian 30 juta dosis vaksin virus corona dari Rusia dan India pada Rabu (3/2/2021). Langkah ini diambil setelah regulator mempermudah perawatan untuk otorisasi penggunaan darurat.
Hingga saat ini, hanya vaksin AstraZeneca/Oxford dan CoronaVac dari Sinovac China yang diizinkan digunakan di negara yang paling parah terpukul akibat Covid-19 setelah Amerika Serikat, dengan lebih dari 226.000 kematian.
Badan pengawasan kesehatan Brasil mengatakan tidak akan lagi memerlukan uji coba Fase 3 terakhir yang akan dilakukan di Brasil, membuka jalan untuk otorisasi darurat vaksinasi Sputnik V dari Rusia dan Covaxin dari India.
Kementerian kesehatan Brasil mengatakan sedang bertemu dengan perwakilan dari Rusia dan India pada Jumat (5/2/2021) esok untuk menyelesaikan rincian kesepakatan, dengan sekitar 10 juta dosis Sputnik V dan 20 juta dosis Covaxin dikirimkan pada Februari dan Maret 2020.
Langkah itu dilakukan setelah jurnal medis The Lancet minggu ini menerbitkan hasil yang menunjukkan Sputnik V aman dan efektif 91,6%, sebagaimana dilaporkan AFP.
Brazil mulai vaksinasi 17 Januari, dimulai dengan pekerja medis, penduduk asli dan orang tua. Dengan 212 juta penduduk, Brasil menderita rata-rata 1.062 kematian dan 50.000 kasus corona per hari dalam seminggu terakhir.
Beberapa negara Amerika Selatan lainnya sudah mulai menggunakan Sputnik V, termasuk Meksiko, Venezuela dan Argentina, dan Nikaragua mengatakan pihaknya juga telah menyetujui vaksin di bawah otorisasi darurat. Sementara Kolombia menyetujui penggunaan Sinovac.
[Gambas:Video CNBC]
Alasan BPOM Brasil Pertanyakan Vaksin Covid China Sinovac
(roy/roy)