Tips Menkes Budi Gunadi Rayakan Imlek: Angpau Kirim via Ojol

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
04 February 2021 13:23
Warga keturunan Tionghoa melaksankan sembahyang di Vihara Amurva Bhumi, kawasan Karet Semanggi, Jakarta, Jumat (24/1/2020). Ibadah tersebut dalam rangka Tahun Baru Imlek 2571/2020. 


Tahun Baru Imlek selalu menjadi ajang perayaan terbesar bagi etnis Tionghoa, tidak hanya di negara asalnya tapi juga di seluruh dunia salah satunya di Indonesia.



Tahun Baru Imlek merupakan perayaan terpenting bagi orang Tionghoa. Perayaan tahun baru imlek dimulai pada hari pertama bulan pertama di penanggalan Tionghoa dan berakhir dengan Cap Go Meh pada hari ke-15.


Perayaan Imlek ini meliputi sembahyang Imlek, sembahyang kepada Thian dan yang terakhir dilakukan adalah perayaan Cap Go Meh. Tujuan dilakukannya sembahyang tersebut, sebagai rasa terima kasih atau rasa syukur untuk menyambut Tahun Baru.


Salah satu ciri khas dalam setiap perayaan Imlek adalah serba warna merah. Dalam budaya China, warna merah diidentikkan sebagai simbol kebahagiaan, kesehatan dan kemakmuran. 

Warna merah juga dipercaya dapat menangkal roh jahat dan mendatangkan keberuntungan.



Warna merah juga dipercaya dapat mengusir Nian atau sejenis makhluk buas yang hidup di dasar laut atau gunung yang keluar saat musim semi atau saat tahun baru Imlek.



Perayaan Imlek diyakini amat penting untuk memperoleh keberuntungan di tahun mendatang.


Tahun Baru Imlek sekaligus menandai dimulainya shio baru. Imlek tahun ini adalah shio tikus logam.



Warna merah dalam pakaian yang dikenakan adalah warna keberuntungan orang China. Warna itu dipercaya menakuti roh-roh dan nasib buruk.




Di Vihara Amurva Bhumi juga menampilkan atraksi Barongsai. Pagelaran Barongsai selalu ada setiap perayaan Imlek. 


Menurut kepercayaan orang China kuno, tarian barongsai menjadi cara untuk mengusir setan dan roh jahat. 




angpau juga dipercaya makin memperlancar rezeki di kemudian hari. Membagikan angpau pada saat Imlek berkaitan dengan transfer energi dan kesejahteraan yang juga dipercaya memperlancar rezeki di kemudian hari. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto).
Foto: Warga keturunan Tionghoa melaksankan sembahyang di Vihara Amurva Bhumi, Jl. Prof. DR. Satrio, Karet Semanggi, Jakarta, Jumat (24/1/2020) malam. Ibadah tersebut dalam rangka Tahun Baru Imlek 2571/2020 (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto).

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali memimpin rapat terbatas secara tertutup bersama jajaran kabinet Indonesia Maju di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (4/2/2021).

Dalam rapat tersebut, Jokowi dan para menteri sepakat untuk meminta agar perayaan Imlek pada tahun ini bisa digelar secara sederhana, sebagai bagian dari upaya pemerintah menekan laju penularan Covid-19.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memahami momen imlek bagi umat Kong Hu Cu sangat bermakna. Namun, sejatinya perayaan imlek bisa dilakukan dengan cara-cara baru.

"Cara di mana kita melakukannya bersama dengan keluarga kita, kita melakukannya bersama di rumah kita, dan kita melakukannya bersama dengan cara-cara masa kini dengan cara digital," kata Budi.

Budi mengaku pernah menerima angpao dari umat yang merayakan imlek. "Tapi yang memang walaupun amplop merahnya seru yang lebih seru kan yang di dalam amplop merahnya," kata Budi tertawa tipis.

"Kita bisa juga melakukan itu, apa mengirimkannya di amplop merahnya itu dengan digital, sekarang sudah sangat mudah. Jadi cara baru Imlek bagus juga kalau kita melakukannya dengan transfer, malah bisa lebih banyak itu bapak ibu," katanya.

"Kalau masih merasa mau amplop merahnya dikirim kan juga ke anak cucu saudara teman-teman bisa juga kirim lewat Gojek, sekaligus cara baru ini bisa menyejahterakan teman-teman kita," jelasnya.

Selain itu, Budi mengakui bahwa Imlek tanpa budaya barongsai akan terasa sepi. Namun, menurutnya, dengan era digitalisasi seperti saat ini hal itu seharusnya bisa terselesaikan.

"Imlek itu adalah event di mana kita bisa nonton barongsai, tetap kita bisa nonton barongsai. Sama seperti bapak ibu, rekan-rekan wartawan yang biasanya hadir bertatap muka dengan saya tapi kali ini bertatap muka dengan saya melalui YouTube Kantor Sekretariat Presiden," jelasnya.

"Barongsai pun bisa juga ditampilkan di YouTube, malah Kita juga bisa mengadakan lomba barongsai mana yang paling bagus sekalian di YouTube. Jadi Bapak Ibu cara-cara baru merayakan Imlek tanpa kehilangan makna dari Imlek sebagai tahun baru harapan baru dan keberuntungan baru itu saya rasa tetap kita bisa lakukan," katanya.


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 50 Juta Warga China Bakal Disuntik Vaksin Sinovac & Sinopharm

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular