
Lagi, Menkes Budi Gunadi Akui Kekeliruan Testing & Tracing RI

Jakarta, CNBC Indonesia - Aktivitas tracing dan testing Covid-19 yang dilakukan di Indonesia ternyata keliru. Hal ini diakui oleh Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin.
Dia menuturkan kedua aktivitas itu harusnya dilakukan benar. Testing untuk mengidentifikasi orang terkena dan berpotensi positif lalu melakukan isolasi untuk mengurangi laju penularan.
Ternyata ada salah kaprah soal testing tersebut, menurut Budi alasannya bukanlah untuk bepergian atau bertemu orangg.
"Tujuannya bukan mau terbang atau mau meeting atau mau ketemu teman, ini kadang-kadang salah. Untuk urusan testing yang kami perbaiki adalah testing harus benar strategi testingnya," kata Budi dalam Webinar Online, Rabu (27/1/2021).
Budi menuturkan jumlah testingnya pun belum merata walaupun secara nasional cukup. Di Jakarta tes dilakukan berlebih sementara kota kecil masih kurang.
Sementara itu tracing adalah untuk mengidentifikasi cepat siapa yang kena. WHO menyebutkan pada satu orang yang positif harus ada 30 orang dilacak, namun di Indonesia angkanya belum sampai sana.
Keduanya harus dilakukan untuk menurunkan laju penularan. Budi menuturkan dengan strategi sederhana dan membuat rumah sakit punya waktu untuk melakukan langkah pencegahan dan cukup untuk vaksinasi.
"Dua hal itu di hulu sebabnya, itu nambal atap bocornya yang mesti diberesin itu hulu, sebab nambal gentengnya," ungkapnya.
Budi mengaku tidak bisa memperbaiki baik tracing dan testing ataupun mengubah perilaku masyarakat. Tapi butuh bantuan semua orang.
"Enggak mampu saya jujur, ini harus memberdayakan seluruh masyarakat," kata Budi.
(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Terungkap! Akhiri Pandemi, RI Butuh 426 Juta Vaksin Covid-19
