Baru 42.800 per Hari, Vaksinasi Covid RI Berjalan Lambat

Roy Franedya, CNBC Indonesia
01 February 2021 17:48
Presiden RI Joko Widodo Menjalani Vaksinasi Covid-19 Dosis ke-2, 27 Januari 2021 (Tangkapan Layar Youtube BPMI Setpres 2021)
Foto: Presiden RI Joko Widodo Menjalani Vaksinasi Covid-19 Dosis ke-2, 27 Januari 2021. (Dok: Lukas - Biro Pers Sekretariat Presiden)

Lebih lanjut, dr. Siti Nadia Tarmizi menjelaskan bahwa pentahapan dalam pemberian vaksin COVID-19 dilakukan dengan memperhatikan roadmap organisasi kesehatan dunia (WHO) dan Strategic Advisory Group of Experts on Immunization (SAGE). Selain itu juga berdasarkan pada hasil kajian dari Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional (Indonesian Technical Advisory Group on Immunization/ITAGI).

"Setelah nakes, sasaran vaksinasi COVID-19 selanjutnya adalah para petugas pelayanan publik dan kelompok usia lanjut ≥ 60 tahun," kata dr. Siti Nadia Tarmizi.

Para petugas pelayanan publik terdiri dari anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI), Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), aparat hukum, dan petugas pelayanan publik lainnya yang meliputi petugas di bandara/pelabuhan/stasiun/terminal, perbankan, perusahaan listrik negara, dan perusahaan daerah air minum.

"Kemudian tahap 3 menyasar masyarakat rentan dari aspek geospasial, sosial, dan ekonomi.Tahap 4 sasarannya adalah masyarakat dan pelaku perekonomian lainnya dengan pendekatan klaster sesuai dengan ketersediaan vaksin," jelas dr. Siti Nadia Tarmizi.

Sementara itu, Arya Sinulingga, Koordinator PMO Komunikasi Publik Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN)mengapresiasi komitmen Kemenkes dalam menyelenggarakan program vaksinasi.

Jumlah 1,5 juta tenaga kesehatan ini merupakan bagian dari total 181,5 juta penduduk yang menjadi sasaran vaksinasi COVID-19 dalam rangka membentuk herd immunity atau kekebalan kelompok.

"Vaksinasi COVID-19 yang sedang digencarkan oleh pemerintah bertujuan untuk membentuk herd immunity atau kekebalan kelompok. Ketika herd immunity terhadap COVID-19 telah terbentuk, maka anggota masyarakat yang tidak bisa menerima vaksin COVID-19 karena keterbatasan kondisi kesehatannya, bisa ikut terlindungi," ungkap Arya.

Untuk menuju terbentuknya herd immunity, selain vaksinasi, protokol kesehatan 3M (Mencuci tangan, Memakai masker, dan Menjaga jarak) tetap harus dilakukan secara ketat.

"Karenanya, mari kita tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan 3M. Baik yang sudah maupun belum divaksin, protokol kesehatan ini akan melindungi kita dan orang sekitar dari penularan COVID-19. Jangan sampai kita lengah, tetap disiplin dalam usaha kita bersama untuk menangani pandemi COVID-19," tutup Arya.

(roy/dob)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular