
Usai Divaksin Malah Terinfeksi Covid, Suntik Ulang Lagi?

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia sudah mulai program vaksinasi pada Januari dengan target menyuntikkan vaksin Covid-19 pada 181 juta penduduk hingga akhir 2021. Bila target ini tercapai maka pada awal 2022 Indonesia sudah mencapai kekebalan komunal atau herd immunity.
Dalam program vaksinasi ini, setiap warga akan mendapatkan dua dosis atau dua suntikkan vaksin per orang. Lantas bagaimana bila usai divaksin Covid-19 warga terpapar virus Covid-19.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan mereka yang sudah disuntik satu kali kemudian terinfeksi virus Covid-19 harus menyembuhkan diri terlebih dahulu dengan melakukan isolasi mandiri selama 10-14 hari. Mereka tidak perlu mengikuti penyuntikan vaksin dosis kedua.
"Jadi kalau ada yang positif [Covid-19] harus sehat dulu. Tiga bulan kemudian baru bisa mendapatkan vaksinasi. Suntikannya harus diulang dari dosis pertama," ujar Siti Nadia Tarmizi dalam diskusi virtual di Jakarta, Senin (15/3/2021).
"Kalau tiga bulan lagi mereka bisa ikut [vaksinasi] periode selanjutnya dengan datang ke rumah sakit atau puskesmas dengan terlebih dahulu membuat jadwal (janji)."
Informasi saja, untuk vaksinasi, pemerintah akan menggunakan tujuh jenis vaksin Covid-19. Yakni, vaksin Sinovac, Sinopaharm, Moderna, Pfizer, Novavax, AstraZeneca, dan produksi Bio Farma.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan Indonesia sudah mengamankan 426 juta dosis vaksin. vaksinasi akan dilakukan dalam dua tahapan. Gelombang pertama, dilakukan pada Januari 2021 hingga April 2021. Vaksin akan disuntikkan kepada 1,3 juta petugas kesehatan dan 17,4 juta petugas publik.
Dalam waktu bersamaan, 21,5 juta penduduk lanjut usia (lansia) berumur 60 tahun ke atas juga akan mendapatkan vaksin. Namun vaksinasi baru akan dilakukan jika telah mendapatkan konfirmasi keamanan dari BPOM.
Gelombang kedua vaksinasi akan dilakukan pada April 2021. Vaksin akan disuntikkan kepada 63,9 juta masyarakat rentan atau masyarakat di daerah dengan risiko penularan tinggi. Selanjutnya masyarakat lainnya dengan pendekatan klaster sesuai dengan ketersediaan vaksin dengan jumlah 77,4 juta penduduk.
(roy/dru)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Cek Segera! Ini Daftar Warga RI yang Disuntik Vaksin Covid-19