
Santer Kabar Merger Dengan Tokopedia, Ini Respons Bos Gojek

Jakarta, CNBC Indonesia - Awal tahun ini sebuah isu panas beredar di pasar. Dua startup unicorn Indonesia Gojek dan Tokopedia dikabarkan sedang dalam diskusi lanjutan untuk menggabungkan atau merger usaha.
Isu ini pertama kali dilaporkan oleh Bloomberg News dengan mengutip beberapa orang sumber anonim yang mengaku mengetahui rencana tersebut. Dalam laporan tersebut disebutkan keduanya telah menandatangani persyaratan terperinci untuk melakukan uji tuntas bisnis masing-masing.
Alasan merger ini karena kedua melihat potensi sinergi dan ingin mencapai kesepakatan secepat mungkin dalam beberapa bulan mendatang. Kedua dilaporkan telah melakukan diskusi potensi penggabungan kedua usaha sejak 2018.
Laporan itu juga menyebutkan Bos SoftBank Masyoshi Son, pemegang saham besar Tokopedia, merestui rencana merger ini. Kebetulan juga Tokopedia dan Gojek memiliki beberapa pemegang saham yang sama termasuk Google, Temasek Holding, dan Seqouia Capital India.
Lantas apa komentar co-CEO Gojek Kevin Aluwi? Ia menolak mengomentari pemberitaan yang digambarkannya sebagai "spekulasi merger" dan Gojek saat ini fokus melanjutkan mengembangkan bisnis sendiri. Kevin menambahkan Gojek "Sangat optimistis" pada 2021, seperti dikutip dari CNBC International, Rabu (27/1/2021).
"Kami berpikir tahun 2021 akan menjadi tahun pertumbuhan dan yang lebih penting kami menghabiskan 2020 dengan berinvestasi banyak pada bisnis dan produk serta fundamental operasional , sehingga profitabilitas dan keberlanjutan bisnis jangka panjang jauh lebih baik dari tahun ke tahun," ujar Kevin.
Menurut CB Insights pada Januari 2021, valuasi Gojek mencapai US$10 miliar. Sumber Bloomberg menyebut jika Gojek dan Tokopedia merger maka valuasi akan menjadi US$18 miliar.
(roy/dru)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mega Merger Gojek Tokopedia Selangkah Lagi, Apa Benar?
