Saat Raksasa Teknologi China Berlomba Bikin Mobil 'Hantu'

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
20 January 2021 12:07
Tencent dan alibaba
Foto: CEO Tencent Pony Ma dan Bos Alibaba Jack Ma menghadiri acara yang menandai peringatan 40 tahun reformasi Tiongkok dan dibuka di Aula Besar Rakyat di Beijing, Cina 18 Desember 2018. REUTERS / Jason Lee

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejumlah raksasa teknologi China sedang kepincut dengan mobil otonom atau self-driving car. Perusahaan-perusahaan tersebut seakan berlomba agar kendaraannya bisa segera mengaspal di jalanan.

Terbaru adalah Tencent yang bekerja sama dengan pembuat mobil Geely. Keduanya sepakat bekerja sama untuk bidang digitalisasi, intelligent cockpits, autonomous drive, dan pembangunan rendah karbon.

Kerja sama juga termasuk membangun mobil lbih digital, menambahkan aplikasi pintar pada pengemudi dan mengeksplorasi sistem mengemudi otonom, dikutip CNBC Internasional, Rabu (20/1/2021).

Produksi kendaraan otonom ini akan didukung kemampuan teknologi dari Tencent yang nmemiliki divisi cloud computing dan pengembang aplikasi kecerdasan buatan.

Geely sendiri jadi rebutan para perusahaan teknologi untuk bermitra. Sebelum Tencent ada pemasok Apple dari China, Foxconn yang menggandeng Geely untuk patungan usaha menjual manufaktur dan layanan ke industri otomotif global.

Foxconn juga bekerja sama dengan startup asal China, Byton untuk membuat mobil listrik sport. Kendaraan tersebut rencananya mulai dikembangkan pada 2022.

Sementara itu Baidu juga telah mendirikan perusahaan kendaraan listrik mandiri. Dalam perusahaan itu, Geely sebagai pemegang saham minoritas dan bertanggung jawab untuk produksi dan Baidu di bidang software.

Namun kabar ini belum dikomentari baik oleh Baidu dan Geely. Dikabarkan jika perusahaan mesin pencarian China itu telah lama punya keinginan mengembangkan bisnisnya termasuk di industri otomotif, terutama dalam komputasi awan dan software di kendaraan otonom.

Sebelumnya Baidu juga telah melakukan pengujian software pada mobil otonom bernama Apollo. Ujicoba di Beijing China itu dilakukan dalam tes publik robotaxi.

Baidu juga telah memiliki teknologi peta dan asisten virtual bernama DuerOS yang dipasang di dalam kendaraan.

Sebelum Tencent, Alibaba juga telah membangun perusahaan mobil tanpa pengemudi bernama AutoX. Desember lalu, kendaraan-kendaraan itu di ujicoba kan melaju di jalanan kota Shenzhen, China.

Kendaraan ini berbeda dengan proyek robotaxi dan diklaim sebagai armada yang sepenuhnya otonom. Sementara robotaxi masih memiliki pengemudi dan siap mengambil alih dalam kendaraan darurat atau seseorang dapat menjalankannya dari jarak jauh.

Uji coba itu untuk melihat performa kendaraan dalam berbagai situasi di jalanan dan telah dilakukan selama enam bulan terakhir.

Saat itu, Chief Operating Officer AutoX, Jewel Li mengatakan telah memiliki lebih dari 100 robotaxi yang diujicobakan di hampir seluruh wilayah China. Dari jumlah itu 25 diantaranya merupakan kendaraan otonom sepenuhnya.

AutoX selanjutnya menyasar untuk bisa ujicoba di jalanan luar China. Dalam enam bulan, Jewel Li mengatakan perusahaan siap pengujian di 10 kota secara global.

Salah satu wilayah yang dilirik sebagai tempat pengujian adalah Asia Tenggara. Namun dia tidak merinci kota mana saja tempat pengetesan nantinya.

Menurutnya AutoX akan lebih unggul dibanding mobil otonom keluaran negara barat di Asia Tenggara. Sebab keadaan jalanannya hampir dengan kota-kota di China.

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular