
Terungkap Alasan Relawan Vaksin Sinovac RI Cuma 1.620 Orang

Jakarta, CNBC Indonesia - Koordinator Uji Klinis Vaksin Covid-19 dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, yaitu Prof. Kusnadi Rusmil angkat bicara terkait jumlah relawan vaksin di Bandung sebanyak 1.620 orang.
"Kenapa 1.620 relawan, karena penelitian bukan hanya di Bandung saja. Tapi selain di China juga melakukan di tempat lain, dan akan digabung," katanya saat RDP dengan DPR Komisi IX di Jakarta, Selasa (19/1/2021).
Menurutnya, Indonesia diberi kepercayaan untuk melakukan penelitian dengan bantuan 1.620 relawan. Tentunya, lanjut dia, hal ini sudah dihitung secara statistik oleh Sinovac dan Bio Farma.
"Karena dana dari dia. Dia siapkan dana untuk 1.620 [relawan]. Dia juga dari China melakukan penelitian di tempat lain. Kenapa 1.620 [relawan] karena dikasih segitu, karena akan digabung dengan negara lain," katanya lagi.
Dia menambahkan, penelitian yang dilakukan dalam pengembangan vaksin bertujuan untuk melihat keamanannya. "Vaksin diutamakan keamanan. Kemudian efektifitas dan juga melihat efikasi-nya," tegasnya.
Adapun 1.620 relawan tersebut melalui proses cukup panjang, mulai dari pemeriksaan dengan cara mengambil sampe darah, hingga saat penyuntikan vaksin. Komposisinya dari 1.620 itu adalah 810 diantaranya memperoleh suntikan vaksin dan ada yang plasebo sebanyak 810.
Dia memastikan vaksin yang diuji tersebut, dalam hal ini Sinovac aman. Karena efek samping yang terjadi, yaitu menyebabkan badan panas tapi tak terlalu panas. Kemudian demam tak terlalu tinggi, akan hilang 2 hari. Kemudian dari yang sakit dengan dibandingkan dengan palsebo mempunya efektifitas hasilnya 65,3%.
"Kesimpulan dari analisis, efikasi vaksin 65,3% dan ini sangat akan efektif mencegah penyakit ini dan dapat diterima keamanannya," pungkasnya.
(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bos BPOM Paparkan Update Uji Vaksin Sinovac di Bandung
