
Penerima Vaksin Sinovac Harus Suntik Ulang Setelah 1-2 Tahun

Jakarta, CNBC Indonesia - Koordinator Uji Klinis Vaksin Covid-19 dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, yaitu Prof. Kusnadi Rusmil mengatakan bahwa kemungkinan vaksinasi Covid-19 akan diulang 1-2 tahun, mengingat virus ini seperti influenza.
"Hampir seperti influenza, kemungkinan, mungkin yaa.. setahun lagi akan diulang. Paling lama 2 tahun. Karena ini sejenis. Sehingga perlu pengulangan, tidak akan seumur hidup daya tahan vaksinnya," katanya saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan DPR Komisi IX di Jakarta, Selasa (19/1/2021).
Sebagaimana diketahui, pengembangan vaksin Covid-19 salah satunya dibuat oleh Bio Farma bersama Sinovac. Dalam pembuatan vaksin ini, digunakan inactivated virus alias virus mati.
"Yang seumur hidup itu campak, rubella. Ini karena virus mati, kurang lebih maksimal mungkin 1-2 tahun. Ini yang saya teliti. Setelah 6 bulan tinggal beberapa antibodi-nya," katanya lagi.
Dia menjelaskan, pasca penyuntikan vaksin kedua yang dilakukan di Bandung, tercatat ada 25 orang dari 1.620 relawan yang divaksinasi. Dari 25 orang relawan tersebut, 18 diantaranya adalah plasebo dan sisanya memperoleh vaksin.
"Nah bagaimana menghitungnya? Kami Hitung, kan jumlah sampel 1.620 masing-masing dapat 810, vaksin dan plasebo. Hitungannya 18/810 yang dapat plasebo dan 7/810 yang dapat vaksin dari yang sakit. Dibandingkan, hasil perbandingan 65,3% (efikasi)," pungkasnya.
(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Benarkah RI Terlalu Buru-buru Vaksinasi Covid-19?