
Kematian 33 Warga Norwegia Disebut Tak Terkait Vaksin Pfizer

Jakarta, CNBC Indonesia - Pejabat kesehatan Norwegia menjamin vaksin Covid-19 Pfizer/BioNTech bernama BNT162b2 aman dan menyebut kasus meninggalnya 33 penghuni panti jompo setelah divaksin kemungkinan tidak berkaitan dengan vaksin.
Direktur Medis Badan Obat Norwegia Dr Steinar Madsen mengungkapkan mereka yang meninggal sebelumnya sudah menderita sakit parah dan merupakan pasien yang menderita penyakit stadium lanjutan.
Efek samping biasa pada vaksin pun bisa menyebabkan komplikasi serius pada penerima vaksin itu, namun Covid-19 memiliki risiko lebih besar lagi, ujar Dr Steinar Madsen seperti dikutip dari New York Times, Senin (18/1/2021).
Otoritas kesehatan Norwegia sendiri masih memeriksa kasus kematian tersebut dan berencana untuk membahas masalah ini dengan Badan Kedokteran Eropa pada pekan ini.
Pfizer/BioNTech mengucapkan bela sungkawa bagi keluar korban yang meninggal usai divaksin. Mereka mencatat "Otoritas Norwegia telah memprioritaskan imunisasi penduduk di pantai jompo, yang sebagian besar adalah lansia dengan kondisi medis yang mendasari dan beberapa di antaranya sakit parah."
Institut Kesehatan Masyarakat Norwegia mengatakan pihaknya tak akan mengubah urutan prioritas vaksinasi dimulai dari penghuni panti jombo yang berusia 85 tahun ke atas dan tenaga kesehatan (nakes).
jadwal prioritas negara - yang dimulai dengan penghuni panti jompo, mereka yang berusia di atas 85 tahun dan beberapa pekerja perawatan kesehatan - tidak berubah.
Tetapi institut itu mengeluarkan pernyataan pada 11 Januari 2021 akan mempertimbangkan dengan cermat pemberian vaksin kepada "mereka yang sangat lemah, mereka dengan usia hidup yang sangat singkat dan pasien yang sakit parah" karena "manfaat dari vaksin mungkin kecil."
(roy/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Produksi Terbatas & Izin Tak Terbit, Vaksin Covid-19 Langka?
