RI Belum Amankan Vaksin Pfizer, Bio Farma Ungkap Alasannya

Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
12 January 2021 18:20
The Pfizer Global Supply Kalamazoo manufacturing plant is shown in Portage, Mich., Friday, Dec. 11, 2020. The U.S. gave the final go-ahead Friday to the nation’s first COVID-19 vaccine, marking what could be the beginning of the end of an outbreak that has killed nearly 300,000 Americans. (AP Photo/Paul Sancya)
Foto: AP/Paul Sancya

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Utama PT Bio Farma Honesti Basyir mengungkapkan Indonesia belum mendapatkan komitmen pengadaan vaksin BNT162b2, vaksin Covid-19 buatan Pfizer/BioNTech.

Penyebabnya, pihak Pfizer Inc meminta adanya perjanjian dengan pemerintah di mana perusahaan dibebaskan dari tuntutan hukum jika ada masalah dalam program vaksinasi.

"Untuk ini masih dalam proses finalisasi dari negosiasi kita. Ada persyaratan dari mereka yang menginginkan agreement antara Pfizer global dan pemerintah Indonesia," ujar Honesti dalam rapat dengar pendapat dengan DPR RI, Selasa (12/1/2021).

"Ada beberapa klausal, mereka minta diberikan semacam kebebasan atau dilepaskan dari klaim tuntutan hukum seandainya ada masalah ketika program vaksinasi."

Honesti Basyir menambahkan permintaan ini masih diskusikan dengan pihak Pfizer untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan ke depannya.

"Kami tidak mau dapat cek kosong dan bagaimana klausal ini bisa dinego dengan Pfizer," terangnya.

Vaksin BNT162b2 buatan Pfizer/BioNTech merupakan salah satu vaksin terdepan dalam melawan Covid-19. Vaksin ini bahkan sudah mendapat izin penggunaan darurat dari World Health Organization (WHO).

Berdasarkan data final uji klinis tahap akhir di Amerika Serikat (AS), vaksin Pfizer memiliki kemanjuran 95% melawan Covid-19. Vaksin ini efektif 100% mencegah penyakit parah yang diakibatkan Covid-19.


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Penjelasan Bio Farma Soal Pengadaan & Distribusi Vaksin Covid

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular