
29 Warga Norwegia Meninggal, Australia Periksa Vaksin Pfizer

Jakarta, CNBC Indonesia - Kasus meninggalnya 29 warga Norwegia usai disuntik vaksinĀ Covid-19 menjadi perhatian Menteri Kesehatan Australia Greg Hunt. Ia pun memerintahkan Therapeutic Goods Administration (TGA) mencari informasi tentang vaksin Pfizer.
Sebelumnya diberitakan 29 orang warga Norwegia berusia lanjut usia (lansia) meninggal usai disuntik vaksin Covid-19. Belum diketahui penyebab kematian tersebut, namun vaksin yang digunakan Norwegia dalam vaksinasi adalah BNT162b2 buatan Pfizer/BioNTech.
Pada Minggu sore (17/1/2021) waktu setempat, TGA mengatakan telah bekerja sama dengan European Medicines Agency dan Pfizer untuk menyelidiki risiko vaksin yang ditandai oleh pemerintah Norwegia.
"TGA sedang mengevaluasi semua informasi ilmiah dan klinis yang diberikan oleh vaksin Pfizer serta bukti lain yang tersedia... sebuah membuat keputusan," ujar TGA seperti dikutip dari The Australian, Senin (18/1/2021).
TGA mengungkapkan warga yang meninggal tercatat dalam kondisi sangat lemah sebelum mengambil vaksin, termasuk memiliki harapan hidup beberapa bulan lagi.
Laporan media Norwegia mengatakan semua pasien yang meninggal berusia di atas 75 tahun, di mana 13 warga yang meninggal sudah diperiksa dan 16 lainnya sedang ditinjau.
"Kebanyakan mereka mengalami efek samping yang telah diprediksi seperti mual dan muntah, demam, reaksi lokal di tempat suntikan, dan memburuknya kondisi yang mendasarinya," ungkap Norwegian Medicines Agency.
"Kami akan terus bekerja sama dengan regulator Eropa dalam beberapa hari mendatang untuk menyelidiki laporan ini dan menentukan apakah peringatan khusus tentang risiko vaksinasi pada orang tua atau sakit parah berpotensi disertakan dalam informasi produk untuk vaksin Pfizer/BioNTech," ujar Greg Hunt.
"Kami telah melakukan kontak dengan Menteri Luar Negeri, dan Marise Payne akan menugaskan DFAT untuk meminta nasihat langsung dari pemerintah Norwegia."
(roy/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Produksi Terbatas & Izin Tak Terbit, Vaksin Covid-19 Langka?