
Misteri Hilangnya Jack Ma dari Publik 2 Bulan Lebih

Jakarta, CNBC Indonesia - Pendiri Alibaba Group Jack Ma dilaporkan telah dua bulan lebih menghilang dari publik setelah berkonflik dengan pemerintah China dan Xi Jinping.
Jack Ma, salah satu orang terkaya China, telah secara terang-terangan mengkritik regulator sistem keuangan dan bank-bank pemerintah dalam sebuah diskusi publik pada Oktober 2020 di Shanghai.
Ia menyerukan reformasi sistem keuangan yang "yang menahan inovasi bisnis" dan menyamakan peraturan perbankan yang diterapkan China saat ini sebagai "klub orang tua".
Pidato itu membuat marah pemerintah China. Kritiknya itu dianggap menyerang otoritas Partai Komunis. Dampaknya adalah tindakan yang keras terhadap bisnis Fintech milik Alibaba, Ant Group.
Pada November lalu, Bursa saham Shanghai di susul bursa saham Hong Kong membatalkan renana pencatatan saham perdana (IPO) saham Ant Group senilai US$37 miliar atas perintah langsung dari Xi Jinping, Wall Street Journal melaporkan dan dilansir dari Daily Mail, Senin (4/1/2021).
China kemudian meluncurkan penyelidikan monopoli dan anti persaingan pada Alibabab Group pada malam natal. Pemerintah China juga memerintahkan Ant Group untuk mengurangi bisnisnya dan fokus pada bisnis fintech.
Jack Ma juga secara misterius menghilang dari acara reality show televisi di Afrika Selatan bernama 'Den-style Africa's Business Heroes' sebelum final November, fotonya juga telah dihapus di halaman web sebagai salah satu panelis penjurian acara.
Padahal seminggu sebelumnya, melalui akun twitter pribadinya Jack Ma menyatakan "tidak sabar" untuk bertemu kontestan. Juru bicara Alibaba mengatakan kepada Financial Times, Jak ma tidak bisa lagi menjadi bagian dari panelis juri "karena jadwal bentrok".
Sejak November lalu hingga ini tidak ada pula aktivitas Jack Ma di Twitter. Biasa secara teratur Jack Ma menyampaikan pikirannya di media sosial microblog itu.
Kabar yang beredar disebutkan pemerintah China juga memerintahkan Jack Ma agar tak keluar China selama investigasi dilakukan.
China memiliki sejarah tindakan keras pada para pengkritik pemerintah. Pada bulan Maret 2020 seorang taipan properti Ren Zhiqiang setelah menyebut Presiden Xi Jinping seorang 'badut' karena penanganan krisis virus corona.
Teman-temannya mengatakan sudah enam bulan tidak bisa menghubungi sang taipan. Namun kemudian muncul kabar ia telah dijatuhi hukuman 18 tahun penjara setelah 'secara sukarela dan jujur' melakukan berbagai kejahatan korupsi.
Orang kaya lainnya Xian Jianhua diculik dari sebuah hotel di Hong Kong pada 2017 dan di bawa ke China Daratan. Tiga tahun kemudian kabarnya ia menjadi tahanan rumah namun tak ada kabar resminya dari lokasinya.
Terkiat Jack Ma, hingga kini tidak ada indikasi ia mengalami cedera fisik. Jack Ma memang beberapa kali berbeda pemikiran dengan pemerintah China. Ia lebih mendorong ekonomi terbuka yang didorong pasar sementara China menerapkan kontrol ketat.
(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Fintech Jack Ma Belum Bisa Bernafas Lega, ini Buktinya