
Trump Gagalkan China Jadi Negara Teknologi Super Power?

Jakarta, CNBC Indonesia - AS telah resmi memasukkan raksasa produsen semikonduktor China, Semiconductor Manufacturing International Corp (SMIC) ke dalam daftar hitamnya. Kebijakan ini dianggap sebagai serangan untuk menggagalkan China jadi negara kuat dalam bidang teknologi.
China seakan tak mau kalah. Negara itu mulai berbenah untuk mendorong industri teknologinya.
Misalnya saja awal bulan ini pemerintah setempat mengumumkan aturan yang memperbolehkan pembuat chip dalam negeri dibebaskan dari pajak selama beberapa tahun. Namun kebijakan itu diikuti dengan para produsen harus memenuhi persyaratan tertentu.
Sementara itu, presiden Xi Jinping juga mengatakan negaranya butuh memperkuat strategi dalam teknologi. Dengan begitu bisa mematahkan cengkraman asing sebagai teknologi utama, dikutip CNN, Senin (28/12/2020).
Namun persiapan itu tak menutup masalah utama. Analis China Securities Corp masih menunjukkan jika teknologi generasi berikutnya dari China masih bergantung pada peralatan dari luar negeri, misalnya di Eropa yang terikat dengan larangan AS.
Selain itu terdapat fakta jika tekanan pemerintah AS pada perusahaan China tidak akan menghilang begitu saja. Pemerintah Donald Trump telah mengumumkan penambahan lusinan perusahaan China pada daftar hitam itu.
Langkah itu jelas dikritik oleh Kementerian Luar Negeri China. Mereka menyebutnya sebagai tindakan yang mengancam secara serius dalam rantai pasokan global.
Namun mungkin kebijakan itu akan berubah dengan lengsernya Trump dari kursi Presiden AS bulan depan. China kemungkinan memiliki kesempatan merajut kembali hubungan dengan AS setelah Joe Biden masuk ke gedung putih.
Para pengamat memprediksi Biden bakal memperbaiki hubungan diplomatik yang memanas selama pemerintahan Trump. Walaupun ketegangan kedua negara tidak akan menghilang dengan cepat.
Analis dari Bernstein memberikan nasihat pada China butuh untuk membuat konsesi baru jika ingin mengurangi tekanan pada pembuat chip.
"Situasi menakutkan dimana posisi SMIC mungkin tidak akan berbalik, namun kemungkinan teratasi sebagian," kata para analis tersebut.
(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article DJI & SIMC Senasib dengan Huawei, Dijegal Trump!
