Genjot Ekonomi Digital, Sri Mulyani Sebut Digitalisasi Afrika

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
16 December 2020 14:41
Menteri Keuangan Sri Mulyani (Tangkapan Layar BNPB Indonesia)
Foto: Menteri Keuangan Sri Mulyani (Tangkapan Layar BNPB Indonesia)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pandemi Covid-19 telah mempengaruhi aspek kehidupan masyarakat dan teknologi digital dipandang sebagai salah satu aspek penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi saat ini.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, digital ekonomi bisa memberikan askes yang lebih luas kepada masyarakat. Disamping itu, produktivitas perusahaan akan meningkat dengan infrastruktur digital.

"Transformasi digital memberikan tantangan baru, bagaimana kita mengubah cara kerja, bisnis model, profesionalisme, security, dan safety. Upside-nya adalah produktivitas dan kecepatan meningkat," jelas Sri Mulyani dalam salah satu webinar, Rabu (16/12/2020).

Transformasi kegiatan berbasis digital, kata Sri Mulyani juga telah diterapkan di Kementerian Keuangan. Dia mengklaim Kemenkeu termasuk salah satu kementerian yang memiliki cara progresif dalam beradaptasi dengan digitalisasi.

"Dalam rencana kerja yang tadinya diperkirakan butuh waktu 2-3 tahun untuk bisa transformasi ke digital, kegiatan pelayanan masyarakat dengan kehadiran fisik seperti Bea Cukai dan seluruh kegiatan lainnya, bisa dilakukan kurang dari 2 bulan dan otomatis," kata Sri Mulyani.

Oleh karena itu, menurut Sri Mulyani tren digitalisasi adalah suatu keniscayaan dan pasti akan meningkat, baik di dalam negeri ataupun secara global.

Menyadari pentingnya transformasi ekonomi menuju era digital, maka infrastruktur digitalnya pun, kata Sri Mulyani menjadi salah satu pertimbangan yang penting dan harus diprioritaskan di Indonesia.

"Tren digital suatu keharusan dan akan meningkat. Pengguna internet, mobile phone, dan pengguna berbagai platform media sosial untuk meningkatkan kehidupan masyarakat sudah kita lihat dampaknya secara nyata," jelas Sri Mulyani.

Sri Mulyani juga menceritakan bagaimana digitalisasi telah sukses meningkatkan perekonomian di Afrika. Kata dia, di Afrika digitalisasi telah banyak sekali membantu kehidupan masyarakat miskin, untuk bisa jauh lebih akseleratif dalam meningkatkan pendapatan.

"Pembiayaan usaha mikro, ultra mikro yang dulu heavy dan labour insentif dan membutuhkan overhead cost. Dengan digital ekonomi sekarang (di Afrika) menjadi sangat rendah," ujar Sri Mulyani.

Sama seperti Afrika, Indonesia pun kini juga telah melakukan transformasi. Sri Mulyani memberikan contoh, jika dulu perbankan yang hanya mau melayani usaha mikro adalah Bank BRI saja, kini semua bank pun telah berkomitmen untuk bisa melayani nasabah hingga masyarakat berpenghasilan rendah.

"Kalau dulu mengenal Bank di bidang usaha mikro ini adalah BRI saja, sekarang semua bank merasa mampu menjangkau individual pengusaha kecil sampai ke pasar-pasar. Itu kompetisi yang bagus. Dan ini harus ada proteksi ke masyarakat dan libality dari teknologi digital," kata Sri Mulyani melanjutkan.


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article RI Memang Tajir: Potensi Ekonomi Digitalnya Rp 1.800 T

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular