Bukti Baru Indonesia Siap Jalankan Program Vaksinasi Covid-19

Roy Franedya, CNBC Indonesia
14 December 2020 19:30
Dokter memperagakan proses vaksinasi saat simulasi pemberian vaksin di Puskesmas Depok, Jawa Barat, Kamis (22/10). Pemerintah Kota Depok akan menggelar simulasi pemberian vaksin corona. Pemberian vaksin idealnya sebanyak 60 persen dari jumlah penduduk Kota Depok. Adapun yang hadir bukanlah warga sungguhan yang hendak divaksin. Hanya perwakilan dari Pemkot Depok saja. Terdapat sejumlah tahapan alur yang akan diterapkan Pemerintah Kota Depok dalam pemberian vaksin. Orang yang masuk dalam kriteria mendapat vaksin akan diundang untuk datang ke puskesmas. Nantinya mereka duduk di ruang tunggu dengan penerapan protokol kesehatan. Mereka kemudian menunggu giliran dipanggil petugas. Setelah itu masuk ke ruangan untuk disuntik vaksin. Orang yang telah divaksin akan diregistrasi petugas guna memantau perkembangannya secara berkala.  (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: Simulasi pemberian vaksin Covid-19 di Puskesmas Depok, Jawa Barat, Kamis (22/10). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah semakin siap menyelenggarakan program vaksinasi Covid-19 ke penduduk Indonesia. Saat ini sudah ada 440.000 tenaga kesehatan dan 23.000 ventilator untuk menjalankan program ini.

Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Oscar Primadi mengatakan hingga 5 Desember Desember 2020, sudah dilakukan pelatihan sebanyak 12.408 orang untuk 21 provinsi. Sementara workshop penyiapan bagi tenaga vaksinator ini telah dilangsungkan untuk 29.635 orang dari 34 provinsi.

"Artinya, semuanya berjalan sesuai dengan rencana kita dan Insya Allah kesiapan-kesiapan itu kita jaga dari sisi jumlah, proporsional dari semua provinsi akan tercakup" ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (14/12/2020).

Selain kesiapan tenaga medis pelaksana, pemerintah juga gencar melakukan edukasi kepada masyarakat. Upaya edukasi ini harus sampai dengan merata ke daerah.

"Kita menginginkan bahwa masyarakat itu paham tentang pentingnya vaksinasi ini. Pemahaman kita tentang kehalalan juga sudah kita upayakan dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI)," terangnya.

"Efektivitas vaksin tersebut juga harus dikomunikasikan dengan benar. Namun, yang tidak boleh ditinggalkan adalah mengkomunikasikan kepada masyarakat agar mematuhi dan menjalankan protokol kesehatan dengan baik, itu adalah cara paling ampuh untuk melindungi masyarakat", ujar Oscar Primadi.

Adapun upaya melakukan vaksinasi secara bertahap, bukan tanpa tantangan. "Indonesia ini besar sekali, dari sisi keterjangkauan kita masih menemukan kendala geografis sebagai persoalan, sehingga tenaga kesehatan dan vaksinator kita kadang-kadang mempunyai sebuah usaha yang luar biasa untuk menjangkau daerah ini," kata Oscar Primadi.

dr. Reisa Broto Asmoro menyampaikan apresiasinya kepada tenaga kesehatan yang terus berjuang membantu masyarakat di masa pandemi ini.

"Apresiasi kepada tenaga kesehatan maupun kepada para peneliti yang luar biasa bekerjanya dalam upaya meningkatkan 3T (Testing, Tracing, Treatment), kita wujudkan dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan 3M (#memakaimasker, #mencuci tangan, dan #menjaga jarak). Dengan saling peduli mendukung bersama, kita bisa atasi pandemi ini," terangnya.

Informasi saja, pada 6 Desember 2020, sebanyak 1,2 juta dosis vaksin Covid-19 Sinovac jadi sudah tiba di Indonesia. Bulan ini akan datang juga 1,8 juta dosis vaksin jadi.

Saat ini vaksin tersebut masih diuji dan menunggu izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Bila izin ini diterbitkan maka proses vaksinasi bisa dilakukan. Untuk tahap awal vaksin akan diberikan kepada tenaga kesehatan.


(roy/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Maaf! 75 Juta Warga RI Harus Bayar Sendiri Vaksin Covid-19

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular