
Luhut: Bila Tuhan Izinkan Vaksinasi Covid-19 RI akhir 2020

Jakarta, CNBC Indonesia - Dalam 8th US-Indonesia Investment Forum, Menteri Koordinator (Menko) Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan kembali menunjukkan kemajuan dalam menangani pandemi ini, salah satunya adalah progres mengenai vaksin Covid-19.
Di depan para investor asal Amerika Serikat (AS), Luhut menyatakan bahwa Indonesia baru saja menerima 1,2 juta dosis vaksin corona gelombang pertama asal perusahaan China Sinovac Biotech. Ia memaparkan bahwa vaksin tersebut masih dalam pengujian untuk mendapatkan izin edar darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
"Minggu lalu kami menerima 1,2 juta dosis vaksin dan saat ini BPOM sedang mengadakan pengujian dan proses evaluasi atas kandidat vaksin tersebut. Kami akan menunggu sampai proses itu selesai. Saat BPOM menyetujui dan merilis izin penggunaan darurat, kami akan segera memulai program vaksinasi." Pungkas Luhut.
Bila sesuai rencana, tambahnya, vaksin gelombang pertama tersebut akan mulai disuntikan pada akhir 2020 dan vaksin gelombang berikutnya akan langsung disuntikkan ke masyarakat pada 2021 mendatang.
![]() |
"Apabila semua sesuai rencana, semoga Tuhan meridhoi, kami akan memulai vaksinasi pada akhir 2020 dan nantinya akan diikuti vaksinasi besar-besaran di seluruh negeri pada tahun 2021." ungkap Luhut.
Dalam forum yang sama, Luhut juga menunjukkan pencapaiannya sebagai ketua penanganan Covid-19 di delapan provinsi dengan kasus Covid-19 terbesar.
Provinsi-provinsi tersebut adalah DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, dan Kalimantan Selatan. Luhut menyatakan bahwa progres penanganan pandemi di delapan provinsi tersebut sudah mencapai arah yang baik.
"Dalam tiga bulan terakhir Presiden Joko Widodo menugaskan saya untuk mengepalai tim respon Covid-19 di delapan provinsi yang memimpin jumlah kasus Covid-19 di Indonesia ...Dahulu pada saat saya menduduki jabatan tersebut delapan provinsi ini mengakumulasi 78% dari total kasus nasional. Saat ini delapan provinsi itu hanya menyumbang 63% saja," terangnya.
Ia mengungkapkan rahasianya untuk menekan angka kasus Covid-19 hingga menurun. Jenderal lulusan Akademi Militer tahun 1970 itu membagi strateginya menjadi tiga klasifikasi, yaitu Upstream, Middle, dan Downstream.
Upstream menyangkut masalah kedisiplinan masyarakat dalam mengikuti protokol, Middle adalah hal yang menyangkut karantina pasien dengan tanpa gejala atau memiliki gejala yang ringan, dan Downstream meliputi standarisasi pengelolaan klinis, pelayanan rumah sakit, dan ketersediaan obat.
Meski begitu, angka Covid-19 masih mengalami penambahan dengan rata-rata empat hingga enam ribu kasus per hari. Sejauh ini Indonesia mencatatkan 593 ribu kasus terkonfirmasi positif Covid-19 dengan 18 ribu jiwa meninggal dunia.
(roy/roy) Next Article RI Sudah Amankan 155 Dosis Juta Vaksin Corona, Ini Daftarnya!