RS Sudah Buka Pendaftaran Vaksin Covid-19, Simak Harganya!

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
12 December 2020 15:10
Infografis/6 Vaksin yang  Resmi Digunakan Basmi Covid-19 di RI
Foto: Infografis/6 Vaksin yang Resmi Digunakan Basmi Covid-19 di RI

Jakarta, CNBC Indonesia - Berdasarkan akun resmi di Instagramnya, Rumah Sakit (RS) UII telah membuka pemesanan vaksin Covid-19. RS UII memberikan syarat serta ketentuan bagi yang berminat untuk vaksin.

Salah satunya perkiraan vaksin baru akan datang dalam 1-2 bulan ke depan. Rumah Sakit UII juga memberikan nomor WhatsApp bagi yang berminat mendaftar.

CNBC Indonesia mencoba menghubungi nomor tersebut serta bertanya soal brand vaksin yang akan digunakan dan dijawab kemungkinan ada beberapa merk seperti Sinovac, Pfizer, dan Moderna.

"Kemungkinan Ada beberapa merk (Sinovac, Pfizer, Moderna, dll) namun kepastian merk apa yang tersedia dan sudah dinyatakan aman oleh Pemerintah, akan kami informasikan kemudian setelah vaksin tersedia di RS," tulis pihak pendaftaran vaksin Rumah Sakit UII saat dihubungi, Jumat (11/12/2020).

Selain itu vaksinasi akan dilakukan selama dua kali suntik dan memiliki jeda dalam dua minggu. Harganya kurang lebih Rp. 450 ribu per kali suntikan.

Selain itu juga pasien akan melalui skrining. Sejumlah pihak juga belum diperbolehkan melakukan vaksin Covid-19 yakni orang yang sudah pernah positif Covid-19, memiliki penyakit kronik seperti jantung, diabetes, dan hipertensi.

Saat ditanya apakah RS sudah bisa menjual vaksin, Corporate Secretary Bio Farma Bambang Heriyanto mengatakan kemungkinan RS UII sedang dalam tahap mempersiapkan saja. Dia menuturkan sejumlah rumah sakit yang membuat flyer serupa alasannya juga sama.

"Mungkin mereka mau prepared dari sebelumnya saja," kata Bambang.

Dia menuturkan nantinya akan ada sistem satu data kemudian melakukan pre-order. Pemesanan juga akan menentukan jumlah yang dipesan.

Untuk timeline ketersediaan vaksin mandiri, Bambang mengatakan akan sama menunggu hasil uji klinis baru setelah itu diproduksi. Estimasi pengujian diperkirakan selesai minggu ketiga atau keempat.

Lebih lanjut dia mengatakan, semakin cepat maka akan semakin bagus karena ini sifatnya dinamis. Jika kelengkapan data semakin cepat, diharapkan juga bisa semakin cepat.

"Kalau itu jalur vaksin mandiri tapi tetap pelaporannya di dalam, kalau sekarang dalam proses perencanaan kitanya harus melalui satu data ya. Artinya sistem informasinya satu. Supaya memastikan kalau sudah tervaksinasi mereka harus dapat dosis kedua juga itu bisa diingatkan," kata dia.

Sementara itu, Juru Bicara Pemerintah Untuk Program Vaksinasi dari Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi meminta untuk menanyakan langsung kepada pihak Rumah Sakit. Dia menjelaskan soal satu data vaksin yang akan memastikan pasien untuk mendapatkan dosis kedua setelah penyuntikan pertama.

Menurutnya sampai saat ini, belum bicara soal vaksin mandiri karena masih fokus pada 1,2 juta dosis yang baru didatangkan akhir pekan lalu ke Indonesia.

"Vaksin mandiri masih dalam pembahasan dan leadnya kementerian BUMN. kalau rumah sakit swasta, saran aku ditanyakan dulu kepada mereka, mereka akan mendapatkan vaksin itu seperti apa," ungkap Siti.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito, menegaskan pengendalian Covid-19 tidak akan efektif juga hanya mengandalkan satu cara. Menurutnya, harus dilakukan serangkaian upaya lain untuk menutupi kekurangan dan saling melengkapi.

"Misalnya protokol 3M yang hanya satu aspek, dan 3T yang satu upaya saja, akan menghasilkan pengendalian Covid-19 yang kurang efektif. Langkah vaksinasi harus tetap diikuti kedisiplinan menjalan protokol kesehatan," kata dia.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi: Vaksinasi Dilakukan Januari 2021, Keadaan Normal!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular