Ilmuwan Pfizer Buka-bukaan Soal Efektivitas Vaksin

Wilda Asmarini, CNBC Indonesia
14 November 2020 09:50
FILE PHOTO: The Pfizer logo is seen at their world headquarters in New York April 28, 2014.  REUTERS/Andrew Kelly/File Photo                            GLOBAL BUSINESS WEEK AHEAD
Foto: REUTERS/Andrew Kelly

Jakarta, CNBC Indonesia - Vaksin BioNTech dan Pfizer baru-baru ini menyatakan bahwa efektivitas vaksin mereka yang sudah memasuki uji klinis tahap akhir mencapai 90%.

Dalam wawancara dengan sebuah surat kabar Inggris, CEO BioNTech Ugur Sahin mengaku vaksin buatannya akan mampu mengakhiri pandemi Covid-19 ini.

"Jika pertanyaannya adalah apakah kita dapat menghentikan pandemi dengan vaksin ini, maka jawabannya adalah: ya," ujarnya seperti dilaporkan Guardian dan dikutip CNBC Indonesia Jumat (13/11/2020).

Dia pun bercerita, awalnya dirinya tak yakin bahwa vaksin ini akan memicu reaksi yang cukup kuat bagi sistem kekebalan imunitas manusia. Namun kini, lanjutnya, pihaknya sangat yakin bahwa vaksin ini dapat mengalahkan virus Corona.

"Vaksin ini menghalangi Covid-19 mendapat akses ke sel manusia, tetapi jika virus berhasil menemukan akses masuk, maka cell-T akan memusnahkannya," ungkapnya.

Namun demikian, kemanjuran vaksin ini baru akan terlihat sepenuhnya efektif dalam beberapa minggu dan bulan mendatang. Dibutuhkan dua dosis vaksin guna menciptakan kekebalan tubuh manusia selama satu tahun.

Pengumuman efektivitas vaksin Pfizer ini pun berdampak pada publik. Bursa Wall Street Amerika Serikat pada penutupan perdagangan Jumat pekan ini bahkan ditutup menguat karena adanya optimisme terhadap efektivitas vaksin Pfizer.

Pada penutupan perdagangan Jumat, Indeks S&P 500 naik 1,4% menjadi 3.585,15, dan membukukan rekor penutupan tertinggi. Dow Jones Industrial Average melonjak 399,64 poin atau 1,4%, ditutup pada 29.479,81. Nasdaq Composite naik 1% menjadi 11.829,29. The Russell 2000, yang melacak saham-saham kecil, melonjak lebih dari 2% ke rekor intraday, dan membukukan penutupan tertinggi pertama sepanjang masa sejak Agustus 2018.

Tak hanya itu, Pemerintah Israel bahkan telah memesan 4 juta dosis vaksin Covid-19 Pfizer ini. Hal itu diungkapkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, kemarin, Jumat (13/11/2020).

Kemajuan positif dari vaksi Pfizer ini pun turut mendapatkan apresiasi dari Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom. Namun, Tedros pun mengingatkan agar vaksin ini bermanfaat bagi semua negara, karena vaksin merupakan alat vital untuk mengendalikan pandemi.

"Vaksin akan menjadi alat vital untuk mengendalikan pandemi dan kami tergerak oleh hasil awal uji klinis yang dirilis minggu ini," ujarnya seperti dilansir AFP, kemarin, Jumat.

Sebelumnya, Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Letjend Doni Monardo meminta masyarakat menjalankan protokol kesehatan secara ketat, sambil menunggu ketersediaan vaksin. Ini akan menghindarkan masyarakat terinfeksi virus corona (Covid-19).

"Vaksin yang terbaik sekarang adalah vaksin patuh kepada protokol kesehatan. #pakaimasker, #jagajarak dari kerumunan dan #cucitangan sesering mungkin dengan sabun dan air mengalir atau menggunakan cairan disinfektan," pungkas Doni Monardo.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Inggris Pesan 49 Juta Dosis Vaksin Covid-19 Pfizer-BioNTech

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular