
Trump Perpanjang Dana Pemerintah untuk Bantuan Covid-19

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat Donald Trump menandatangani undang-undang (UU) perpanjangan pendanaan pemerintah selama satu minggu pada saat Kongres mencapai kesepakatan pengeluaran dan bantuan untuk virus corona.
Senat mengesahkan langkah itu pada Jumat (11/12/2020), setelah pemungutan suara pada hari sebelumnya, dan DPR menyetujuinya minggu ini. Pendanaan akan habis pada Sabtu (12/12/2020) jika AS gagal meloloskan rencana pengeluaran.
UU tersebut mendanai pemerintah hingga 18 Desember. Para pemimpin kongres berharap untuk mengesahkan paket alokasi setahun penuh dan bantuan pandemi sebelum itu, sebab mereka telah berjuang untuk mencapai kesepakatan di kedua sisi.
Para pengambil keputusan telah menyetujui pendanaan US$ 1,4 triliun (Rp 19,8 kuadriliun, asumsi Rp 14.156/US$) untuk UU agar pemerintah tetap berjalan hingga 30 September 2021. Namun, mereka gagal menyepakati ke mana tepatnya uang itu akan pergi.
Terlepas dari upaya dalam menyusun paket penyelamatan virus corona, Kongres memiliki beberapa perselisihan besar yang harus diselesaikan untuk mencapai kesepakatan. Jutaan orang Amerika menunggu bantuan karena wabah yang tidak terkendali menghancurkan komunitas di seluruh negeri dan menyebabkan kelaparan.
Jika anggota parlemen tidak dapat mengesahkan UU bantuan dalam beberapa hari mendatang, sekitar 12 juta orang akan kehilangan tunjangan pengangguran pada hari setelah Natal. Moratorium penggusuran dan ketentuan cuti keluarga yang diberlakukan awal tahun ini juga akan berakhir pada akhir Desember.
Dua senator, Bernie Sanders dari kubu independen di Vermont dan Republikan Josh Hawley dari kubu Republikan di Missouri, mengancam akan memblokir langkah pengeluaran agar tidak disahkan saat mereka mendorong Kongres untuk mengirim lebih banyak bantuan ke Amerika.
Anggota parlemen menginginkan pemungutan suara pada proposal untuk mengirim pembayaran langsung lainnya hingga US$ 1.200 (Rp 16,9 juta) untuk individu dan US$ 500 (Rp 7 juta) per anak.
Sanders mengatakan dia memutuskan untuk tidak keberatan dengan pendanaan pemerintah pada hari Jumat jika Kongres tidak bergerak untuk memberikan lebih banyak bantuan.
"Kami memiliki lebih banyak kelaparan di Amerika hari ini daripada kapan pun dalam sejarah modern negara ini," kata senator itu dalam mendorong pembayaran langsung kepada masyarakat, dikutip dari CNBC International.
Kongres dinilai telah gagal mengirim lebih banyak bantuan kepada orang Amerika selama berbulan-bulan selama masa pandemi dan krisis ekonomi.
Proposal yang didukung GOP atau partai Republikan untuk memberi bisnis kekebalan dari tuntutan hukum terkait virus corona dan rencana untuk mengirim lebih banyak bantuan ke pemerintah negara bagian dan lokal yang didukung oleh Demokrat dan banyak Partai Republik tetap menjadi poin penting dalam mencapai kesepakatan.
Demokrat juga mengkritik fakta bahwa tawaran bantuan terbaru Gedung Putih senilai US$ 916 miliar tidak termasuk uang asuransi pengangguran federal tambahan. Dana ini memiliki pembayaran langsung US$ 600, setengah dari total cek stimulus yang disetujui Kongres pada Maret lalu.
Selain itu, Demokrat telah mendukung paket US$ 908 miliar yang dibuat oleh kelompok bipartisan. Tindakan itu akan mencakup tunjangan pengangguran federal sebesar US$ 300 per minggu meski tidak ada pembayaran langsung kepada masyarakat.
(dru)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Breaking News: Respons Resmi Trump Tanggapi Kerusuhan Capitol