
NASA Cuma Hargai Debu Bulan US$ 1, Siapa Tertarik?

Jakarta, CNBCÂ Indonesia - Debu di Bulan ternyata dihargai murah oleh NASA. Badan Antariksa AS itu hanya membelinya senilai US$1 atau Rp14.120 dari perusahaan yang mengumpulkannya.
Harga itu diberikan pada startup bernama Lunar Outpost. Perusahaan menawar US$1 dan akhirnya memenangkan kontrak NASA mengenai misi pengumpulan sumber daya Bulan berbiaya murah, dikutip dari CNBC Internasional, Jumat (3/12/2020).
NASA menyiapkan uang untuk benda-benda yang berhasil dikumpulkan oleh para perusahaan, misalnya tanah antara 50 hingga 500 gram.
Lunar Outpost jadi salah satu dari tiga perusahaan yang memenangkan tender NASA. Terdapat Masten Space Systems mengusulkan misi US$15 ribu pada 2023 dan Ispace untuk sepasang misi seharga US$5000 di tahun 2022 serta 2023.
"Tiap perusahaan akan mengumpulkan sampel dan membuktikan pada kami bukti visual dan data lain yang mereka kumpulkan, dan seluruh kepemilikan akan ditransfer dan kami mengumpulkan seluruh sampel," ungkap Administrator Asosiasi NASA, Mike Gold.
Dia menjelaskan terdapat dua tujuan dari misi tersebut. Yakni kebijakan penting dan preseden yang ditampilkan, baik terkait pemanfaatan sumber daya ruang serta perluasan kemitraan publik dan swasta.
Saat melakukan penawaran, tiap perusahaan meminta penawaran sekitar US$15 ribu hingga US$25 ribu. Batas maksimumnya adalah US$25 ribu.
Pembayaran pengumpulan sampe itu akan dilakukan dalam tiga tahapan yaitu 10% dari dana saat mendapatkan proyek, 10% diberikan waktu pesawat perusahaan meluncur, dan 80% setelah NASA melakukan verifikasi pengumpulan material itu.
"Apakah NASA akan memotong cek sebesar 10 sen (pada Lunar Outpost)? Jawabannya iya," kata Direktur Penerbangan Luar Angkasa Komersial NASA, Phil McAlister.
(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article NASA Mau Menambang Bulan, Lagi Cari Kontraktor Nih