
Bocoran Rencana Mega Merger Grab dan Gojek

Jakarta, CNBC Indonesia - Grab dan Gojek dikabarkan sudah tinggal selangkah lagi menggabungkan atau merger operasional mereka di Asia Tenggara. Mereka tinggal menyelesaikan menyelesaikan beberapa perbedaan pendapat.
Ini adalah laporan dari DealStreetAsia mengutip beberapa sumber yang namanya tak ingin diungkap ke publik dan dikutip CNBC Indonesia Rabu (4/12/2020).
Salah satu perbedaan pendapat yang harus diselesaikan adalah soal komposisi pemegang saham. Dilaporkan hasil penggabungan operasi Grab dan Gojek di Asia Tenggara nantinya akan melahirkan sebuah entitas atau perusahaan baru.
Pada entitas baru itu, Grab menawarkan 30% saham kepada Gojek. Namun manajemen Gojek dan pemegang sahamnya ingin memiliki porsi yang lebih besar dari itu dengan alasan penetrasi Gojek yang tinggi di Indonesia, yang merupakan pasar terbesar di Asia Tenggara.
Perbedaan pendapat lain yang harus diselesaikan adalah soal branding di Indonesia. DealStreetAsia melaporkan di sebagian besar negara Asia Tenggara, brand yang digunakan adalah Grab. Khusus di Indonesia, Grab ingin menggunakan brand bersama, sementara Gojek lebih suka menggunakan brand Gojek yang memang sudah cukup kuat di Indonesia.
Sumber DealStreetAsia mengungkapkan Gojek sedang berusaha untuk menenangkan regulator Indonesia dengan dengan cara menghentikan, atau menghapus brand Grab di Indonesia.
Laporan DealStreetAsia mengungkapkan manajemen entitas baru hasil merger ini nantinya akan dikendalikan oleh Grab, mengingat valuasi Grab yang lebih besar ketimbang Gojek. Grab memiliki valuasi US$14 miliar sementara Gojek US$10 miliar.
co-CEO Gojek Andre Soelistyo dan Kevin Aluwi akan menjalankan operasi entitas gabungan di Indonesia dan melapor kepada salah satu pendiri Grab Anthony Tan.
Sumber DealStreetAsia lainnya mengatakan kedua perusahaan ini dalam fase "negosiasi lanjutan". Bahkan Eksekutif senior Gojek saat ini berada di Singapura.
Menanggapi rumor ini, Chief of Corporate Affairs Gojek mengatakan tidak dapat menanggapi rumor yang beredar. Ia menyebut fundamental bisnis Gojek semakin kuat termasuk di masa pandemi.
"Beberapa layanan kami bahkan telah mencatatkan kontribusi margin positif. Kami terus memprioritaskan pertumbuhan yang berkelanjutan untuk memberikan layanan terbaik kepada pengguna dan mitra kami diseluruh tempat kami beroperasi," jelasnya kepada CNBC Indonesia.
Juru Bicara Grab Indonesia juga menolak mengomentari rumor yang beredar di pasar.
(roy/roy) Next Article Tak Banyak yang Tahu! Bank Mandiri Pegang Saham Gojek
