
Putin Titahkan Vaksinasi Massal Warga Rusia Pekan Depan

Jakarta, CNBC Indonesia - Kenaikan kasus positif virus corona (Covid-19) membuat Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan imunisasi massal. Jika hal ini direalisasikan secepatnya, Rusia akan menjadi negara pertama yang mendistribusikan vaksin secara luas.
Melansir NPR, Putin mengeluarkan perintah itu dalam konferensi video dengan para pejabat, hanya beberapa jam setelah otoritas kesehatan di Inggris menyetujui vaksin Pfizer. Vaksinasi akan dilakukan mulai pekan depan.
Menurut data pemerintah, Rusia memiliki lebih dari 2,3 juta kasus Covid-19, menjadi negara dengan kasus tertinggi keempat di dunia setelah Amerika Serikat (AS), India, dan Brasil. Sementara kasus kematian sebanyak 41 ribu dan lebih dari 1,8 juta berhasil sembuh.
Kremlin bertaruh pada vaksin buatan Rusia, Sputnik V, untuk membantu menghentikan penyebaran Covid-19. Putin mengumumkan pendaftaran vaksin tersebut ke Kementerian Kesehatan Rusia pada Agustus.
Meski masih dalam uji klinis fase ketiga, Putin menyebut Sputnik V sebagai "vaksin terdaftar pertama di dunia melawan virus corona". Nama vaksin ini diambil dari satelit buatan pertama di dunia yang diluncurkan Uni Soviet pada 1957, menunjukkan bahwa Kremlin mengembangkan vaksin pertama di dunia.
Pada November, setelah Pfizer mengumumkan vaksinnya dinyatakan efektif lebih dari 90%, peneliti pemerintah Rusia yang membuat Sputnik V mengatakan vaksin mereka memiliki kemanjuran 92%. Ketika Pfizer kemudian menaikkan tingkat kemanjurannya menjadi 95%, para pengembang Sputnik V mengikutinya dengan mengumumkan kemanjuran lebih dari 95%.
Namun, mengingat margin kesalahan dalam uji klinis, perbedaan persentase kemungkinan tidak signifikan secara statistik.
Selama presentasi vaksin Rabu (2/12/2020) ke PBB, Menteri Kesehatan Rusia Mikhail Murashko mengatakan lebih dari 100.000 orang telah divaksinasi dengan Sputnik V. Pembuat Sputnik V berencana untuk mulai memproduksi vaksin di negara lain, termasuk India dan Korea Selatan.
Dalam pertemuannya dengan para pejabat, Putin mengatakan Rusia akan memproduksi lebih dari 2 juta dosis Sputnik V dalam beberapa hari mendatang dan dapat memulai vaksinasi massal pada akhir pekan depan. Vaksinasi akan dimulai dengan petugas kesehatan dan orang dengan kondisi rekam medis kronis.
Kremlin mengatakan vaksinasi massal akan gratis dan dilakukan atas dasar sukarela. Namun, juru bicara Putin, Dmitry Peskov belum dapat mengatakan apakah Rusia perlu mengimpor vaksin buatan luar negeri.
Masih belum jelas seberapa tinggi permintaan akan vaksin Sputnik V. Dalam satu jajak pendapat baru-baru ini di Rusia, 22% responden mengatakan mereka bersedia mendapatkan vaksin buatan Rusia, sementara 44% tidak.
Dalam jajak pendapat lain, yang dilakukan oleh partai Rusia Bersatu yang berkuasa di negara itu, 73% responden mengatakan mereka sama sekali tidak berencana untuk mendapatkan vaksinasi terhadap Covid-19.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Fakta-fakta Sputnik V, Vaksin Corona Pertama Dunia dari Rusia