
Jika Asteroid Raksasa Tak Tabrak Bumi Dinosaurus Tidak Punah?

Jakarta, CNBC Indonesia - Dinosaurus kemungkinan akan tetap mendominasi Planet Bumi jika saja mereka tak punah oleh hantaman Asteroid raksasa. Ini merupakan penelitian terbaru dari Universitas Bath di Inggris.
Mengguna analisis statistik, peneliti Universitas Bath menemukan adanya kemungkinan dinosaurus mampu bertahan hidup, berkembang biak dan tetap mendominasi dunia saat ini.
"Apa yang kami temukan adalah Dinosaurus masin dominan, mereka masih tersebar luas dan masih berkembang biak dengan baik," tulis Joe Bonsor salah satu penulis studi itu, seperti dikutip dari CNN International, Kamis (19/11/2020).
"Jika Asteroid tidak pernah menabrak bumi maka mereka mungkin tidak akan mati dan akan tetap hidup setelah periode zaman Kapur."
66 juta tahun lalu sebuah Asteroid besar menabrak Bumi yang berdampak pada punahnya Dinosaurus. Padahal ketika itu Dinosaurus menempati setiap benua dan dominan di sebagian besar ekosistem teristrial.
Peneliti University of Bath mengatakan setelah melihat lebih banyak kelompok Dinosaurus, silsilah keluarga mereka yang lebih mutakhir dan terperinci menunjukkan Dinosaurus berkembang di setiap benua, hewan pemakan tumbuhan seperti hadrosaurus, ceratopsia dan ankylosaurus dominan di Amerika Utara, dan abelisaur karnivora terus berkembang biak di Amerika Selatan.
"Poin utama dari apa yang kami katakan adalah bahwa kami tidak benar-benar memiliki cukup data untuk mengetahui apa yang akan terjadi pada dinosaurus," kata Joe Bonsor.
"Umumnya dalam rekaman fosil terdapat bias terhadap kurangnya data, dan untuk menafsirkan celah-celah dalam rekaman fosil tersebut sebagai penurunan buatan dalam tingkat diversifikasi bukanlah hal yang seharusnya kita lakukan."
"Sebaliknya kami telah menunjukkan bahwa tidak ada bukti kuat mereka punah, dan bahwa satu-satunya cara untuk mengetahui secara pasti adalah dengan mengisi celah dalam catatan fosil," tambahnya.
Alfio Alessandro Chiarenza, ahli paleontologi di Imperial College London, yang tidak terlibat dalam penelitian, mengatakan penelitian tersebut "mungkin menerapkan kumpulan data terbesar dari pohon evolusi dinosaurus yang pernah ada dan menerapkan metode menyeluruh untuk melihat tingkat diversifikasi hingga akhir dari era Mesozoikum."
Dia mencatat bahwa penelitian tersebut menambah bobot pada argumen bahwa dinosaurus non-unggas berkembang, bukan menyusut, sebelum asteroid menghantam.
"Untuk memparafrasekan TS Eliot," kata Chiarenza, "Beginilah cara dinosaurus berakhir, bukan dengan rengekan tetapi dengan ledakan."
(roy/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Duh, Asteroid God of Chaos alias Dewa Kekacauan Tabrak Bumi?