Terbaru! Ini Masker Kain Paling Efektif Lawan Covid-19

Jakarta, CNBC Indonesia - Mengenakan masker wajah masih menjadi cara jitu untuk mengontrol penyebaran virus corona atau SARS-CoV-2 yang menjadi penyebab munculnya penyakit Covid-19.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centers for Disease Control and Prevention/CDC) Amerika Serikat menyebutkan infeksi SARS-CoV-2 ditularkan terutama dari tetesan pernapasan atau droplet yang dihasilkan saat orang batuk, bersin, bernyanyi, berbicara, atau bernapas.
"CDC merekomendasikan penggunaan masker oleh masyarakat, khususnya masker kain multi-lapis tanpa katup, untuk mencegah penularan SARS-CoV-2," tulis CDC dalam situsnya pada Selasa (10/11/2020).
Menurut catatan ilmiah CDD, masker ditujukan untuk mengurangi dan menghadang paparan droplet yang mengandung virus, khususnya kepada orang tanpa gejala (OTG) yang merasa sehat dan mungkin tidak menyadari penularannya kepada orang lain. Biasanya OTG diperkirakan bertanggung jawab atas lebih dari 50% transmisi.
Dalam ringkasan ilmiah CDC, masker kain multi-lapis memblokir pelepasan partikel pernapasan yang dihembuskan ke lingkungan, bersama dengan mikroorganisme yang dibawa partikel.
Masker kain tidak hanya secara efektif memblokir sebagian besar tetesan besar (yaitu, 20-30 mikron atau lebih besar), tetapi mereka juga dapat memblokir pernafasan tetesan halus dan partikel (aerosol) yang lebih kecil dari 10 mikron. Jumlah aerosol bisa meningkat dengan volume ucapan, dan jenis fonasi tertentu.
"Masker kain berlapis banyak dapat memblokir hingga 50-70% dari tetesan dan partikel halus ini dan membatasi penyebarannya," papar CDC, menambahkan masker 80% lebih efektif menahan virus setelah dilakukan penelitian setara dengan masker bedah.
Studi juga menunjukkan bahwa bahan masker kain dapat mengurangi paparan tetesan infeksius pemakainya melalui penyaringan, termasuk penyaringan tetesan halus dan partikel yang kurang dari 10 mikron.
Namun efektivitas filtrasi relatif, tergantung variasi dari bahan masker tersebut. Beberapa lapis kain dengan jumlah benang yang lebih tinggi telah menunjukkan kinerja yang unggul dibandingkan dengan satu lapis kain dengan jumlah benang yang lebih rendah.
"Dalam beberapa kasus menyaring hampir 50% partikel halus kurang dari 1 mikron," tambah studi tersebut.
Tetapi, menurut CDC, penggunaan masker saja tidak cukup. Hal ini harus dibarengi dengan melakukan jarak sosial, kebersihan tangan, dan ventilasi ruangan yang baik, agar masyarakat tidak mudah terpapar virus corona.
Ini Standar Masker Kain Menurut WHO Buat Lawan Corona
(roy/roy)